Pematangsiantar, Sumatera Utara - Isak tangis warnai pemakaman almarhum David Siallagan, mahasiswa jurusan Etnomusikologi pada Fakultas Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta di Pematangsiantar, Selasa (10/5/2022). David menjadi salah satu korban pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok orang di Jalan Raya Seturan, Caturtunggal, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta pada Minggu (8/5/22) dini hari kemarin.
Sejak Selasa pagi hingga siang, sebelum jasad almarhum dimakamkan di TPU Kampung Kristen, ratusan pelayat terus mendatangi rumah duka di Jalan Sarulla, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar.
Tak hanya kerabat keluarga dari almarhum yang datang melayat, kerabat sekolah, teman-teman, alumni, hingga rekan-rekan orang tua almarhum dari sesama jurnalis juga datang menyampaikan rasa turut berbelasungkawa atas kematian almarhum yang begitu mengejutkan semua pihak.
Isak tangis pun pecah saat mereka silih berganti menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga almarhum.
Menjelang pukul 15.00 WIB, jasad almarhum pun diantarkan menuju tempat peristirahatannya terakhir. David dibaringkan di sebelah makam ibu almarhum yang terlebih dahulu menghadap sang pencipta, tak jauh dari rumah duka.
Banyak dari antara para pelayat yang hadir, terutama rekan-rekan almarhum mahasiswa, berjalan kaki menuju pemakaman. Meski hujan turun, tak membuat para pelayat membubarkan diri. Mereka memilih tetap bertahan hingga prosesi pemakaman yang dipimpin pemuka gereja selesai dilaksanakan.
Timbul Siallagan orang tua almarhum usai prosesi pemakaman menyebutkan bahwa pihak Kepolisian Polda DIY telah mengabarkan padanya tentang penangkapan pelaku.
"Iya benar sekali, terima kasih kami ucapkan kepada pihak Kepolisian Polda DIY dan Mabes Polri yang telah berupaya keras dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap anak saya," ungkap Timbul.
Dia berharap peristiwa yang menimpa anaknya tidak dialami mahasiswa yang merantau keluar daerah.
"Saya berharap kasus yang menimpa anak saya menjadi kasus yang terakhir yang menimpa mahasiswa yang menimba ilmu di luar daerah. Hendaknya pemerintah dan semua pihak termasuk polisi dapat menjamin rasa aman bagi para perantau yang menimba ilmu selama perkuliahaan di luar daerah khususnya di daerah Yogyakarta," ungkap Timbul menutup. (dsg/act)
Load more