Sawahlunto, Sumbar - Ketika melintasi Sawahlunto, singgahlah sejenak di Nagari Silungkang. Di sana Anda akan dibuat takjub melihat keindahan negri kecil di lembah yang dikelilingi perbukitan kapur dan koral, serta keindahan alamnya maupun sejarah masyarakat Silungkang di rantau, sungguh nagari yang eksotis dan magis.
Rasa lelah para pengunjung selama perjalanan akan langsung terbayar kontan. Selain untuk berwisata, kawasan wisata ini juga bisa untuk objek penelitian geologi.
Batu Runciang ini berjarak sekitar 3,5 km dari Jalan Lintas Sumbar, tepatnya Dusun Sungai Cocang, Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto. Untuk ke lokasi itu dapat ditempuh dengan sepeda motor maupun mobil sekitar lima menit dari simpang tiga Puskesmas Silungkang.
Pengunjung dapat melihat keindahan alam Silungkang maupun desa-desa kecil yang diapit oleh bukit-bukit indah di sekelilingnya.
Sesampainya di Silungkang pengunjung dapat bertanya langsung dengan warga setempat, untuk selanjutnya dapat dipandu menuju kawasan Geopark Batu Runciang Silungkang.
Dijuluki ‘Batu Runciang’ oleh masyarakat sekitar, karena batunya berbentuk runcing dan tajam. Saat berada di Batu Runciang pengunjung akan menemukan banyak sekali batu kapur (karst) dengan berbagai ukuran yang sebagian ujungnya meruncing. Bahkan ada pula batu andesit raksasa yang tingginya mencapai 30 meter. Bebatuan ini terbuat secara alami sejak jutaan tahun silam.
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta, SH menyebutkan, Wisata Batu Runciang sudah ditetapkan sebagai geopark nasional.
"Batu runcing adalah salah satu geosite dari geopark Sawahlunto yang sudah ditetapkan geopark nasional, ini merupakan lantai dasar laut berumur lebih kurang 230 juta tahun yang lalu, dan tahun ini kita akan lakukan pengaspalan untuk memudahkan fasilitas pendukung kunjungan ke sana,” ungkapnya.
Selain itu, Deri Asta menambahkan bahwa wisata Batu Runciang saat ini menjadi incaran wisatawan asing, dan menjadi menjadi destinasi wisata favorit di Sumatera Barat.
Load more