"Jadi saya semenjak tinggal disini selama 40 tahun, baru sekarang saya melihat banjir rob sebesar ini. Rumah saya selama ini tidak pernah terendam, dan baru kali ini terenda banjir rob. Akses pulau pasaran terganggu, karena jembatan terendam," papar Firman.
Warga pulau pasaran, Toto Heriyanto menuturkan banjir rob sudah terjadi hampir satu pekan. Bahkan menurutnya, banjir rob kali ini lebih parah dari yang sebelumnya.
Biasanya, banjir rob terjadi setahun sekali. Namun kali ini banjir rob terjadi setiap 3 bulan sekali dengan intensitas ketinggian air yang cukup tinggi.
“Sudah 5 hari air rob naik sampai menutupi jembatan. Ini belum tinggi, nanti kayanya dua hari lagi bakal lebih tinggi,” tutur Toto.
Lanjut Toto menjelaskan, air laut mulai naik sejak pukul 5 pagi dan biasanya surut pada jam 11 siang. Setelah itu menjelang maghrib air akan kembali naik dengan ketinggian sepaha orang dewasa.
Tidak hanya menenggelamkan jembatan, rumah warga dan fasilitas umum lainnya pun turut terendam air laut sehingga aktivitas warga Pulau Pasaran sedikit terhambat. Selain itu, warga yang hendak ke luar Pulau Pasaran terpaksa harus menggunakan perahu karena jembatan terendam air dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. (puj/mg1/chm)
Load more