Bandar Lampung, Lampung - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung mulai mengalami peningkatan dan mulai bangkit pascacovid-19. Bahkan, di sektor kredit usaha kecil dan menengah (UMKM) mencatat angka pertumbuhan cukup signifikan yakni 21,62 persen dari Rp20,77 triliun menjadi Rp25,26 triliun.
Hal tersebut terungkap saat Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung menggelar acara sosialisasi update Satgas Waspada Investasi (SWI) sekaligus pemaparan kinerja Industri Jasa Keuangan yang ada di Provinsi Lampung periode triwulan 1-2022 di Hotel Sheraton Lampung, Kamis (19/5/2022).
Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional, pihaknya terus mendorong sektor jasa keuangan untuk lebih aktif dalam menyalurkan pembiayaan di sektor ekonomi khususnya yang terdampak pandemi Covid-19, sehingga dapat bangkit dan pulih kembali untuk menopang perekonomian daerah dan nasional.
Menurut Bambang, penyaluran kredit/pembiayaan ke sektor industri pengolahan sampai dengan triwulan 1 2022 mencapai Rp4.220.270.206 ribu, meningkat 6,11 persen dibandingkan dengan triwulan 1 2021 yang sebesar Rp3.977.442.543 ribu.
“Semakin terkendalinya penaganan Covid-19 yang berdampak pada aktivitas sosial ekonomi yang semakin tinggi, sangat membantu pemulihan ekonomi di sektor riil khususnya sektor-sektor yang terdampak pandemic Covid-19. Lembaga pembiayaan baik perbankan maupun multifinance, Fintech P2P Lending dan Securities Crowdfunding sudah semakin percaya diri untuk menyalurkan kredit kepada sektor-sektor terdampak Covid-19," papar Bambang.
Bambang menambahkan, Kota Bandar Lampung terbanyak memiliki investor yakni mencapai 74.723 investor atau 37,82 persen dari total investor di Lampung. Kemudian yang terbanyak kedua disandang oleh Lampung Tengah dengan jumlah 21.316 investor. Lalu ketiga Lampung Selatan dengan jumlah 18.737 investor dan kabupaten paling sedikit memiliki investor yakni Pesisir Barat 527 investor.
"Sedangkan total aset perbankan di Provinsi Lampung posisi triwulan 1-2022 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2021 yaitu meningkat sebesar 13,45 persen dari sebesar Rp97,53 triliun menjadi sebesar Rp110,65 triliun," ungkap Bambang.
Kinerja perbankan dalam penyaluran kredit di Provinsi Lampung memiliki peningkatan yang lebih baik, yaitu sebesar 5,05 persen dibandingkan dengan peningkatan secara nasional yang berada di angka 2,47 persen dengan share kredit Lampung terhadap nasional sebesar 1,19 persen.
"Penyaluran kredit/ pembiayaan perbankan posisi triwulan 1-2022 di Provinsi Lampung mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2021 (yoy) yaitu meningkat sebesar Rp3,46 miliar atau 5,05 persen yaitu dari sebesar Rp68,45 triliun menjadi sebesar Rp71,91 triliun," kata Bambang.
Dalam acara Media Update tersebut juga dipaparkan upaya OJK Lampung melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mempermudah masyarakat khususnya para pelaku usaha UMKM mengakses informasi dan kredit yang murah, mudah dan cepat yang disediakan oleh lembaga jasa keuangan di Lampung melalui website Pasar Kredit Murah Lampung yang dapat diakses di www.pakemlampung.id.
“Website ini selain menjadi ajang business matching secara online antara UMKM dengan penyedia produk jasa keuangan dari Bank Umum, Bank Umum Syariah, BPR, BPRS, Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI), Pegadaian, PNM, Fintech P2P lending dan Bank Wakaf Mikro, juga ditujukan untuk memerangi rentenir dan pinjol ilegal yang kerap tidak membantu masyarakat namun justru membebani pelaku usaha UMKM dengan lilitan hutang,” tutup Bambang. (puj/wna)
Load more