Batam - Keterbatasan daya tampung bagi siswa Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) kembali menjadi masalah dalam rancangan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Batam di tahun 2022. Dari data yang dihimpun Disdik Kota Batam, sebanyak 23.807 calon peserta didik usia 6-7 tahun yang diperkirakan akan masuk SD, kemudian 21.204 siswa tamat SD yang akan naik ke jenjang SMP.
Sementara itu, daya tampung keseluruhan untuk SD hanya 13.572 kursi, dan SMP hanya memiliki daya tampung 20.187 kursi, jika dihitung dalam satu rombongan belajar (rombel) kapasitas maksimalnya 36 siswa. Dengan demikian, ada sekitar 10.235 calon siswa SD dan 1.017 calon siswa SMP yang terancam tidak tertampung.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin Sihaloho menuturkan perihal daya tampung bagi siswa ajaran baru ini kerap menjadi masalah setiap tahunnya. Udin mempertanyakan solusi yang disiapkan Disdik Batam terkait keterbatasan daya tampung tersebut.
Menurutnya, kelebihan jumlah calon peserta didik yang belum tertampung hanya dapat diselesaikan melalui dua solusi, yakni menambah daya tampung siswa per rombel dan mendorong distribusi siswa ke sekolah-sekolah swasta. Namun, untuk mendorong siswa ke sekolah swasta, diakuinya, sedikit sulit dilakukan mengingat dampak ekonomi yang ditimbulkan pascapandemi Covid-19.
"Dari Disdik sendiri melihat daya tampung tahun ini tetap akan ada kekurangan. Tapi mereka tetap berupaya dengan ruang kelas yang ada, agar tetap bisa tersedia," jelasnya, Kamis (19/5/2022).
Solusi jangka panjang, ke depannya tentu Disdik Batam terus didorong untuk menambah ruang kelas baru (RKB) atau membangun sekolah baru. Namun dalam hal ini, Udin menyoroti adanya sekolah yang masih menyediakan jumlah ruang kelas terbatas, seperti SMPN 62 Batam yang diketahui hanya memiliki dua ruang kelas.
"Ini hal yang menggelikan. Masa sekolah cuma punya dua ruang kelas? Kami tidak mau hal ini terjadi lagi," tegas Udin.
Load more