Medan, Sumatera Utara - Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga meminta Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara gerak cepat (gercep) mengantisipasi mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di provinsi ini.
"Khusus kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Medan, kita juga mendorong untuk memperketat masuknya daging sapi terkena wabah PMK ke Medan," kata Ihwan Ritonga di Medan, Selasa (24/05/2022).
Sebagaimana diketahui, sebanyak 389 hewan ternak sapi di Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pekan lalu. Wabah ini menyerang peternakan sapi di lima kecamatan di Kabupaten Deliserdang. Dua di antaranya Kecamatan Percut Seituan dan Tanjungmorawa. Dua kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kota Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Terlebih menjelang pemotongan hewan kurban pada perayaan Idul Adha.
"Menjelang Idul Adha tahun ini, kebutuhan hewan kurban untuk Kota Medan kebanyakan dipasok dari Deliserdang dan sebagian daerah lainnya. Tentunya ini sangat riskan sapi PMK masuk Medan. Jadi perlu diperketat pengawas," kata Ketua Partai Gerindra Kota Medan ini.
Ihwan juga meminta Dinas Peternakan baik provinsi maupun Kota Medan memberikan jaminan bahwa pasokan ternak sapi yang masuk Sumut dan Medan layak konsumsi (sehat).
"Apalagi saat ini ada kecemasan di masyarakat Medan yang mulai ragu mengonsumsi daging sapi. Bahkan isu-isu saja warga Medan banyak yang cemas. Apalagi saat ini wabah PMK bukan lagi isu. Jadi jaminan dari instansi terkait sangat penting bahwa daging sapi yang masuk Medan steril dari PMK," kata Ihwan.
Meski wabah PMK bukan lagi isu baru dan pemerintah pernah berhasil menanganinya, kata Ihwan, pemerintah perlu juga melakukan vaksinasi bagi hewan ternak tersebut.
"Tidak hanya manusia saja yang perlu divaksin dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, hewan ternak juga perlu sebagai bentuk antisipasi. Ini juga perlu kita dorong," katanya.
Kepastian sterilisasi ternak sapi terkena PMK di Sumut, kata Ihwan, juga sangat penting bagi keberlangsungan pelaku usaha peternakan sapi. Sebab ada kecenderungan omset penjualan ternak sapi menurun dampak isu ketakutan masyarakat akan PMK.
Persoalan wabah PMK yang menyerang hewan ternak sapi, juga menjadi persoalan nasional. Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga turun ke Lampung untuk mengantisipasi wabah PMK tersebut. (Zul/Lno)
Load more