Aceh Barat, Aceh – Binatang ternak yang diduga terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Aceh Barat bertambah, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) mencatat, sebanyak 341 ekor hewan jenis sapi kini sudah mengalami gejala terpapar virus mematikan itu.
Kadis Bunnak, Danil Adrial, mengungkapkan, bertambahnya angka dugaan ternak yang terinfeksi PMK, disebabkan masih marak lepas liar hewan untuk mencari makan, seharusnya saat penyakit mewabah, sudah sebaiknya dikandangkan sementara waktu.
“Berdasarkan laporan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah [UPTD] hingga Selasa kemarin sudah 341 ekor yang terinfeksi atau jadi suspek PMK, itu yang kami dapat sesuai dengan hasil pemantauan dan pemeriksaan,” kata Danil kepada wartawan, Rabu (1/6/2022).
Dikatakannya, penyebaran PMK masih berada dalam lingkup Kecamatan Arongan Lambalek, sudah lima desa yang terdapat ternak milik warga menunjukkan gejala serupa, mengarah pada wabah tersebut.
Pihak dinas juga sudah melakukan upaya lain agar PMK tidak merebak ke Kecamatan lain. Pemeriksaan ketat lintas ternak antar kecamatan dan lockdown ternak antar kabupaten dilakukan, agar tidak semakin banyak hewan yang terjangkit.
“PMK di Aceh Barat kejadiannya masih berada dalam kecamatan Arongan Lambalek, kami sudah melakukan upaya cegah seperti lockdown ternak, di tiga titik lokasi, satu di Perbatasan Aceh Barat – Nagan Raya, kemudian di Aceh Barat- Aceh Jaya dan perbatasan Aceh Barat – Pidie,” katanya menambahkan.
Disbunnak menghimbau kepada warga, agar lebih bertanggung jawab akan keberadaan ternaknya di saat wabah merebak saat ini. Ternak yang biasanya dilepasliarkan harus dilakukan penggembalaan agar tidak berinteraksi dengan hewan kuku belah lain yang mungkin saja sudah terjangkit.(Kha/Lno)
Foto : Petugas sedang memeriksa kondisi sapi yang di duga terpapar PMK (Tim tvone/Chaidir Azhar)
Load more