Mandailing Natal, Sumatera Utara - Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara terus meluas. Untuk pencegahan dan antisipasi, Dinas Pertanian Kabupaten Madina terus melakukan penyemprotan dan pengobatan sehingga stok obat-obatan mulai habis.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Madina, sebelumnya suspek PMK di Madina hanya sembilan kasus. Namun data terakhir menunjukkan peningkatan, yaitu sudah mencapai 16 kasus terdiri dari 13 ekor sapi dan 3 ekor kerbau. Sebaran kasus PMK tersebut juga meluas di beberapa desa di Kecamatan Panyabungan dan Panyabungan Utara. Terakhir kasus PMK ditemukan di Desa Pidoli, Kecamatan Panyabungan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, Siar Nasution, mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi secara maksimal sebelum dan sesudah kasus PMK ditemukan di Madina. "Namun terdapat kendala, kurang kerja sama dan kesadaran peternak, kasus di Desa Rumbio bertambah, salah satunya akibat digabung mereka sapi yang terjangkit dengan yang sehat, ya tertular,” ungkap Siar Nasution.
Siar Nasution mengharapkan kepada para peternak agar disiplin melakukan pencegahan pada penyakit tersebut sehingga tidak merugikan peternak. "Harus ada kerja sama dan saling menjaga agar PMK bisa ditekan dan dikendalikan. Jangan mengeluarkan hewan ternak yang terinfeksi, diisolasi secara ketat dan diasingkan sambil diberi antibiotik dan vitamin,” jelas Kadis Pertanian.
Selain melakukan pengecekan terhadap hewan ternak yang masuk ke Madina, saat ini Dinas Pertanian terus melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang peternak. Dinas Pertanian juga memberikan vitamin dan antibiotik pada hewan ternak untuk pencegahan PMK.
Hal tersebut berdampak makin menipisnya stok obat-obatan di Dinas Pertanian. "Sudah beberapa minggu kita terus melakukan penyemprotan, pemberian vitamin dan antibiotik. Kita belum mendapatkan suplai obat-obatan dari provinsi sehingga kita khawatir akan kehabisan stok obat dalam satu minggu ke depan,” keluh Siar Nasution.
Sementara itu, untuk obat virus PMK hingga saat ini belum ada, namun Dinas Pertanian hanya bisa memberikan obat pertolongan pertama menyuntikan vitamin serta antibiotik. Kadis Pertanian juga menyampaikan agar masyarakat tidak panik dan khawatir terhadap penyakit hewan tersebut karena tidak menular ke manusia. "Meski demikian, hewan ternak yang terinfeksi PMK, daging hewan ini tetap bisa dikonsumsi warga, karena virus ini tidak menular ke manusia,” pungkas Siar Nasution. (rsr/wna)
Load more