Banda Aceh - Usai harga cabai yang naik, kini harga kopi Gayo juga terus melambung tinggi.
Saat ini tercatat, harga kopi Gayo mencapai Rp 110 ribu sampai Rp 115 ribu per kilogramnya.
Eksportir kopi Gayo, Arniadi di Takengon mengatakan bahwa kini kopi Gayo jenis green bean dry process (DP) di pasar global telah mencapai harga yang tinggi.
Harga sebelumnya kopi Gayi adalah Rp 92 ribu perkilogramnya.
Arniadi menjelaskan bahwa harga kontrak grade 1 saat ini mencapai Rp 90 ribu per kilogramnya.
Ia mengatakan bahwa harga kopi Gayi terus naik sejak setahun terakhir.
Hal itu lantaran dampak daru perubahan iklim dan cuaca ekstrim yang melanda negara-negara penghasil kopi dunia.
Tak hanya di Indonesia tapi juga di Brasil, Kolombia dan Mexico.
"Akibat dari cuaca ekstrim tahun lalu, negara-negara ini kehilangan sekitar 30 persen lahan perkebunan kopi mereka dan perlu waktu lama untuk pulih," katanya.
Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi penjualan kopi Gayo di pasar Global kini.
Ia juga memprediksi panen kopi Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah pada tahun ini akan terjadi lebih awal sekitar September 2022.
"Kita perkirakan harga kopi ini akan tetap bertahan pada musim panen nanti. Sekarang harga normal kopi gelondongan di tingkat petani mencapai Rp150 ribu per kaleng, sebelumnya Rp120 ribu per kaleng," sebutnya.
Arniadi mengatakan kondisi produksi kopi Gayo saat ini berkurang dan memengaruhi kenaikan kopi Gayo di tingkat petani.
"Sekarang harga normal kopi gelondong di tingkat petani sudah naik menjadi Rp150 ribu per kaleng. Tapi di lapangan juga sudah ada yang membeli dengan harga Rp165 ribu,- sampai Rp170 ribu- per kaleng," pungkasnya. (Ree)
Load more