Bandar Lampung, Lampung - Pemilik lapak hewan kurban mengeluh sepi pembeli karena adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan hewan kurban mengalami peningkatan.
Resti, salah satu penjual hewan kurban yang berlokasi di Kelurahan Kota Sepang, Bandar Lampung, mengatakan ada penurunan jumlah pembeli pada kurban tahun ini. Restu Pawana mengatakan hal itu disebabkan oleh adanya penyakit hewan PMK yang beberapa bulan ramai dibicarakan.
“Menjelang kurban untuk pesanan sekarang kalau kambing sudah ada sedikit yang memesan, kalau sapi belum ada. Pesanan kambing ini berkurang tidak seperti dulu, kalau dulu itu sebulan sebelum Idul Adha udah banyak yang pesan. Kalau kambing biasanya sekitar 120 ekor, kalau sekarang berkurang sekitar 50 ekor,” kata Resti, Selasa (14/6/2022).
Mengetahui hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Agustin mengatakan masyarakat di kota Bandar Lampung tidak usah terlalu panik karena PMK tidak menular kepada manusia.
Agustin pun mengatakan pihaknya telah menetapkan protap yang ketat untuk memonitoring keluar masuknya hewan kurban dari daerah lain.
“Kita mengharuskan kepada setiap hewan yang akan masuk untuk melakukan karantina selama 14 hari di tempat asalnya. Sampai dipastikan semua sehat dan mendapat Kurat Keterangan (SK) dari tempat asalnya,” kata Agustin saat dihubungi melalui telpon pada, Selasa (14/6/2022).
Lebih lanjut Agustin mengatakan pihaknya melarang hewan kurban masuk dari 3 daerah di Lampung yang sudah terjangkit PMK. “Kita juga mengimbau kepada pemilik lapak untuk tidak menerima hewan kurban dari daerah yang sudah terjangkit PMK seperti Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Lampung Timur,” jelasnya.
Terkait menurunnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap hewan kurban yang dijual di lapak-lapak yang ada di Bandar Lampung, Agustin mengatakan selama hewan itu sudah dikeluarkan dan dipajang maka hewan tersebut sudah dipastikan sehat.
“Jadi tidak usah terlalu khawatir, karena hewan yang sudah dipajang untuk dijual itu sudah dipastikan sehat dan memenuhi syarat untuk berkurban,” imbuhnya.
“Kalau pun ragu, bisa hubungi kami Dinas Pertanian untuk melakukan pengecekan di lapak tersebut,” tambahnya.
Sejauh ini, Dinas Pertanian Bandar Lampung sudah melakukan pengecekan ke 60 lapak penjual sapi dan kambing.
“Alhamdulillah, dari ke 60 lapak tersebut belum ditemui adanya PMK yang selama ini kita khawatirkan,” paparnya
Agustin menambahkan, jika masyarakat masih ragu untuk membeli hewan kurban, ia menyarankan untuk menanyakan SK yang menyatakan bahwa lapak tersebut menjual hewan kurban yang sehat.
“Setiap lapak yang sudah kita periksa pasti kita kasih SK yang menyatakan kalau lapak tersebut menjual hewan kurban yang sehat,” katanya.
Agustin juga menegaskan, hewan yang terkena PMK masih bisa dimakan dengan dimasak sampai 100 derajat celcius.
“Dagingnya masih bisa dimakan, tapi disarankan untuk tidak memakan jeroan dahulu selama virus PMK ini masih ada,” pungkasnya. (Puj/Lno)
Load more