Jambi - Gubernur Jambi Al Haris mengatakan jalur alternatif batu bara ditargetkan rampung bulan Desember 2022 mendatang. Jalur alternatif tersebut dibangun dari Kecamatan Batin XXIV hingga Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari.
"Targetnya jalan alternatif ini sudah selesai di bulan Desember. Sehingga, dapat mengurai kemacetan di jalan Nasional. Tepatnya di Kecamatan Muara Tembesi dan Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari," katanya, Kamis (16/6/2022).
Al Haris menjelaskan, jalan Nasional yang dilalui angkutan batu bara sudah tidak mampu menahan beban maupun kuantitas di daerah tersebut. Pasalnya, terdapat ribuan angkutan batu bara yang melintas di jalan Nasional tersebut setiap harinya.
Hal ini menyebabkan kemacetan. Jika terdapat angkutan batu bara yang mogok atau mengalami pecah ban, maka bisa menyebabkan macet total di jalan tersebut.
"Jalan Nasional dari Kabupaten Sarolangun hingga Kota Jambi tidak layak lagi untuk angkutan batu bara karena lebar jalan yang sempit dan tingginya mobilitas kendaraan," ujar Al Haris.
Jalan alternatif angkutan yang baru dibangun tersebut memiliki panjang sekitar 35 kilometer. Jalan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui program karya bakti TNI.
Setelah jalan tersebut dibuka, nantinya akan dilakukan peningkatan kapasitas jalan oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Selain jalur alternatif tersebut, sedang dibangun juga pelabuhan batu bara di Desa Tenam, Kabupaten Batang Hari.
Jalur alternatif tersebut dapat dimanfaatkan angkutan batu bara dari Kabupaten Tebo maupun dari Kabupaten Sarolangun. Dari Desa Koto Boyo juga sedang dibangun jalur alternatif menuju pelabuhan di Desa Tenam. Dengan begitu, angkutan batu bara tidak lagi melintasi jalan Nasional di daerah itu.
"Jalan alternatif dari Koto Boyo ke Pelabuhan Tenam baru dibuka sekitar tujuh kilometer," katanya.
Saat ini, pembangunan pelabuhan batu bara di Desa Tenam mencapai 90 persen. Pihak swasta yang membangun pelabuhan tersebut sedang menunggu izin pengerukan di beberapa titik di Sungai Batang Hari yang mengalami pendangkalan. (ant/nov)
Load more