Binjai, Sumatera Utara - Sejumlah pedagang hewan kurban di Kota Binjai mulai cemas dengan beredarnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi penjualan hewan kurban pada tahun ini.
Satu di antara peternak sapi kurban di Jalan Rukam, No. 9, Kecamatan Binjai Barat, Efendy Ibrahim mengaku, terus melakukan sejumlah langkah pencegahan PMK. Hal ini ia lakukan agar hewan ternaknya di peternakan Tabebuya aman dan bebas dari wabah PMK.
"Pencegahan ini dilakukan untuk memenehui kriteria hewan ternak untuk kurban yang terbaik. Sebab, kriteria hewan kurban yang sehat dan tidak cacat sesuai syar'i menjadi prioritas utama kita dalam menyajikan hewan kurban untuk menyambut hari raya Iduladha tahun ini,” ujar Fendi Ibrahim saat ditemui di peternakan Tabebuya, Senin (20/6/2022).
Antisipasi yang dilakukan untuk menjaga kualitas hewan kurban, ia menerapkan prosedur yang sesuai arahan pemerintah. Hal itu ia lakukan untuk melakukan pencegahan, pengawasan dan pengendalian dalam memberikan proteksi kepada hewan ternaknya.
Selain itu, ia mengaku, kandang sapi kurban dipeternakannya selalu rutin dibersihkan bersamaan dengan hewannya.
"Semua ini bentuk komitmen kita untuk menjaga kualitas hewan kurban," jelas Fendi.
Lanjutnya menjelaskan, untuk aspek penting lain yang perlu diperhatikan supaya peternak dapat menghasilkan hewan ternak kurban layak. Ia katakan,penampungan hewan kurban harus memperhatikan kesejahteraan hewan, seperti tempat yang nyaman bagi ternak untuk istirahat, terhindar dari terik matahari dan terlindungi dari air hujan.
Load more