Bungo, Jambi - Harga Tanda Buah Sawit (TBS) mengalami penurunan drastis mencapai 80 persen dari harga sebelumnya, yaitu Rp4000 per kilogram. Hal tersebut membuat petani sawit di Kabupaten Bungo, Jambi menjerit.
"Kami petani sangat menjerit dengan penurunan setiap hari harga TBS yang dibeli oleh toke. Kini harga cuma Rp400 per kilogram,” keluh Afriadi, seorang petani sawit di Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi, Sabtu (25/6/2022).
Secara bertahap, penurunan drastis terhadap harga TBS dimulai pada akhir bulan April lalu. Dari harga Rp3.500 per kilogram, turun menjadi Rp2.000, kemudian Rp1.000 hingga sekarang menjadi Rp400. "Sekarang ini harga terparah, jangankan untuk untung, untuk balik modal upah panen dan perawatan saja tidak cukup," tuturnya.
Sementara itu, salah satu tengkulak TBS, Sony mengaku mengalami kerugian akibat harga TBS yang mengalami penurunan secara mendadak dari pabrik. Akibatnya, ia tak berani menerapkan harga tinggi untuk para petani. "Penurunan harga TBS yang kami beli mengimbangi pembelian pabrik. Sekarang kami sangat merugi sekali dengan penurunan harga saat ini, bahkan kami bisa terancam gulung tikar karena harga sawit saat ini," kata Sony.
Ia berharap pemerintah mampu mencari solusi untuk mengembalikan harga TBS tersebut. Jika kondisi ini berlangsung panjang, petani sawit akan mengalami kerugian cukup besar. "Kami para tengkulak dan petani sawit saat ini, hanya bisa berharap kepada pemerintah, agar bisa mencari solusi atas harga TBS sawit yang terus mengalami penurunan," pungkasnya. (dar/wna)
Load more