Menurut Ardan, Dispora Sumut berulangkali melayangkan surat ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) memohon dana, namun tetap mendapat jawaban, tidak ada uang. “Saya capek teriak-teriak ke jajaran Pemprov Sumut kapan kita rapat, saya juga surati terus, terus tak bosan saya surati. tetap itu jawabannya,” katanya dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi E Syamsul Qomar (Fraksi Golkar).
Ardan yang hadir bersama Sekretaris Dispora Sumut Dahliana dan sejumlah stafnya memaparkan, untuk pembuatan masterplan yang menjadi gambaran suksesnya PON, pihaknya membutuhkan dana Rp5 Miliar di mana angka tersebut justru sangat jauh dibanding persiapan yang dilakukan Papua di PON 2021 lalu. “Papua itu untuk masterplan saja mereka anggarkan Rp10 miliar lebih, karena berdasarkan masterplan yang akan di SK-kan itulah nantinya kepanitiaan bekerja dan diketahui apa yang menjadi tugas masing-masing,” ujarnya. Masterplane itu nantinya akan diserahkan ke presden untuk ditandatangani.
Terkait masterplan, Ardan menegaskan akan lebih banyak diserahkan kepada konsultan agar hasilnya profesional dan dia tidak menginginkan didominasi unsur pemerintah. Penggunaan konsultan, sebut dia tentu membutuhkan proses tender.
Dari perencanaan yang tertera di masterplan sebutnya pihak Dispora Sumut juga memaparkan berhasil menghemat dana sekitar Rp 100 miliar lebih, padahal hitungan awal sekitar Rp500 miliar, namun bisa dikurangi menjadi Rp360 miliar. Anggaran tersebut di antaranya untuk biaya, hotel, penjemputan tamu mapun kepala daerah, honor-honor PB, stadion, peralatan volentir, even organiser dan lain-lain.
Sebagaimana dipaparkan gambaran masterplan yang nantinya akan dilantik dan di SK-kan oleh pemerintah pusat diketuai oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, wakil Ketua Musa Rajekshah serta Ketua Harian Bobby Nasution.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Dispora Sumut Dahlina memaparkan, selain acara penutupan di GOR Olahraga yang dibangun di Desa Sena Deli Serdang, ada 35 cabang olahraga yang dipertandingkan di provinsi ini.
Cabang tersebut yakni aquatik, atletik, balap sepeda, barongsai, berkuda, bermotor, biliar, binaraga, bola voli, bowling, bulutangkis, catur, kriket, dance sport, drumband, e sport, gatball, golf, gulat, hoki, jujitsu, kabaddi, karate, kick boxing, pencak silat, sambo, senam, sepakbola (putri dan futsal, ski air serta squash, taekwondo,, tenis meja, tinju dan wushu.
Load more