Sejumah cabor itu ada juga yang digelar di kabupaten/kota. “Makanya kami juga akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota tentang kesiapan mereka,” tuturnya.
Dari jumlah cabor yang dipertandingkan itu, kata dia sarana prasarana berupa venue 50 persen mengandalkan sarana yang sudah ada, namun tetap membutuhkan anggaran revitalisasi sekitar Rp850 miliar dari APBD Sumut.
“Seperti kolam renang Selayang dan kolam renang Unimed, meski sudah ada namun belum memenuhi standard makanya perlu revitalisasi dan hingga saat ini sama sekali belum dikerjakan,” ucapnya. Padahal tim delegasi dari pusat nanti akan turun memantau layak tidaknya sarana dan sarana yang akan dijadikan tempat pertandingan.
“Jadi kita butuh biaya yang sangat besar, meski sebagian nantinya dibantu pemerintah pusat,” ucap Dahliana.
Hadir pada RDP itu sejumlah anggota Komisi E DPRD Sumut di antaranya Megawati Zebua (Golkar), Ingan Amin Barus (Gerindara), Hendro Susanto (PKS) dan Thomas Dachi (Gerindra).
Mendengar penuturan ‘terbuka’ pihak Dispora Sumut, kalangan Komisi E DPRD Sumut sempat tercengang. Apalagi beberapa di antara mereka baru saja duduk di Komisi E yang salah satunya membidangi persoalan olahraga, karena baru saja penggantian komisi-komisi di legislatif itu.
“Kalau begini kondisinya kita harus bergerak cepat, jangan sampai Sumut malu nanti,” tegas Ketua Komisi E, Syamsul Qomar.
Load more