“Kabarnya meinggal dunia karena terkena darah tinggi dan pembuluh darahnya pecah,” ucapnya dengan terbata-bata.
Sementara itu, atas meninggalnya Brigadir J dan pamannya, Biddokkes Polda Jambi langsung datang ke rumah duka untuk melakukan cek kesehatan, baik itu tensi dan lain sebagainya namun hasil itupun tidak dirilis oleh pihak Biddokkes.
Lalu, Rohani Simanjuntak menyampaikan sampai saat ini, ibu Brigadir J beberapa kali menangis sampai kekurangan tidur karena mengingat anaknya meninggal dunia karena ditembak.
"Ya benar, ibu kandung Brigadir J selalu histeris terus dan menangis karena teringat kepada anaknya yang dikenal baik dan tidak pernah mengeluhkan masalah," jelasnya kepada awak media.
Tidak sampai disitu, tepat sekitar pukul 09.00wib kemarin, Kapolda Jambi Irjen Pol Rachmad Wibowo datang ke rumah duka untuk melayat dan setelah itu langsung ke kuburan untuk berziarah ke kuburan Brigadir J dan kurang lebih satu jam di rumah duka.
Di samping itu, ayah kandung Brigadir J, Samuel Hutabarat. Mengungkapkan juga, bahwa Ibu kandung Nopryansah Yosua sempat pucat, histeris sambil menangis ketika di rumah dan begitu juga saat kekuburan anaknya juga ibu Brigadir J menangis.
Diketahui, Brigadir Supriyanto Yosua Hutabarat tewas setalah diklaim baku tembak dengan Bharada E tepat di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di kawasan daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Bai/Aag)
Load more