Jambi, Jambi – Usai pemakaman Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat yang tewas ditembak Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Ternyata kejadian itu masih menyimpan duka yang mendalam bagi keluarga Brigadir J dan hingga saat ini keluarganya masih menggelar doa bersama.
Bahkan yang paling menyedihkan, kabar duka mendalam tersebut semakin bertambah ketika seorang paman dari Brigadir J meninggal dunia saat berikan kata sambutan untuk pemakaman Brigadir J di rumah duka, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Selasa, (12/7/2022) sore.
“Meninggalnya paman Brigadir J karena tak kuat menahan sedih keponakannya meninggal secara mengenaskan,” ujar bibi Brigadir J, Rohani simanjutak, di rumah duka, Kamis (14/7/2022).
Kemudian, Rohani pun membeberkan detik-detik meninggal paman Brigadir J yang konon meninggal dunianya saat berikan kata sambutan di rumah duka. Ia katakan, paman Brigadir J, Jairo Simanjuntak, awalnya saat prosesi melayat secara adat, paman Brigadir J diminta menyampaikan kata sambutan.
Namun pada saat itu, beliau mendadak muntah dan sesak napas. Kemudian, ia mengaku dari kejadian itu, kelauarganya langsung melarikan Jairo Simanjutak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar.
“Memang kenangannya (Jairo Simanjuntak) terhadap Brigadir J sangat dalam, jadi saat menyampaikan kata sambutan, dia (Jairo Simanjuntak) sangat sedih sekali melihat keponakannya meinggal begitu mengenaskan. Sehingga dia (Jairo Simanjuntak) menangis dan menunduk hingga sesak napas,” kata bibi Brigadir J sambil meneteskan air mata di pipinya.
Jadi, ia katakan, karena kondisi Jairo Simanjuntak sangat mengkhawatirkan maka keluarga membawa lari ke rumah sakit. Namun, kondisi Jairo Simanjuntak tidak tertolong dan dia (Jairo Simanjuntak) meninggal dunia pada pukul 17.00 WIB, Selasa (12/7/2022).
“Kabarnya meinggal dunia karena terkena darah tinggi dan pembuluh darahnya pecah,” ucapnya dengan terbata-bata.
Sementara itu, atas meninggalnya Brigadir J dan pamannya, Biddokkes Polda Jambi langsung datang ke rumah duka untuk melakukan cek kesehatan, baik itu tensi dan lain sebagainya namun hasil itupun tidak dirilis oleh pihak Biddokkes.
Lalu, Rohani Simanjuntak menyampaikan sampai saat ini, ibu Brigadir J beberapa kali menangis sampai kekurangan tidur karena mengingat anaknya meninggal dunia karena ditembak.
"Ya benar, ibu kandung Brigadir J selalu histeris terus dan menangis karena teringat kepada anaknya yang dikenal baik dan tidak pernah mengeluhkan masalah," jelasnya kepada awak media.
Tidak sampai disitu, tepat sekitar pukul 09.00wib kemarin, Kapolda Jambi Irjen Pol Rachmad Wibowo datang ke rumah duka untuk melayat dan setelah itu langsung ke kuburan untuk berziarah ke kuburan Brigadir J dan kurang lebih satu jam di rumah duka.
Di samping itu, ayah kandung Brigadir J, Samuel Hutabarat. Mengungkapkan juga, bahwa Ibu kandung Nopryansah Yosua sempat pucat, histeris sambil menangis ketika di rumah dan begitu juga saat kekuburan anaknya juga ibu Brigadir J menangis.
Diketahui, Brigadir Supriyanto Yosua Hutabarat tewas setalah diklaim baku tembak dengan Bharada E tepat di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di kawasan daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Bai/Aag)
Load more