Muaraenim, Sumatera Selatan - Ratusan pekerja PLTU Sumsel 1 yang tergabung dalam Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK) Sumsel 1, nekat melakukan aksi mogok kerja massal. Dalam aksinya, ada 12 tuntutan yang mereka minta pada pihak perusahaan.
"Kami masih menuntut hak-hak kami sebagai pekerja,kami sudah bosan dengan janji-janji perusahaan yang tak kunjung ditepati, dulu sudah pernah mogok, dan janjinya akan dipenuhi, tapi ternyata masih tak kunjung di penuhi, makanya sekarang kita ambil sikap lagi," katanya.
Sejak 2017, lanjutnya, proyek dari perusahaan China yang bernama PLTU Sumsel 1 ini dibangun dengan mengumpulkan ratusan pekerja. Keseluruhannya dikontrak tidak jelas. Sebagian besar yang lain, tanpa kontrak. Selain itu, di pekerjaan yang penuh resiko tinggi ini, APD keselamatan kerja tidak diberikan dengan layak. Banyak pekerja yang tidak didaftarkan BPJS. THR juga tidak dibayarkan sesuai ketentuan.
Dijelaskannya Sampai proyek berjalan di tahun 2022, kondisinya tidak berubah. Bahkan, semakin parah.
"Namun kenyataannya, Kontrak pekerja tidak jelas dan berkepanjangan. Bahkan, banyak di antara kami yang tidak ada kontrak, kemudian di pekerjaan yang beresiko tinggi dan mengorbankan nyawa ini, BPJS tidak didaftarkan,Pada waktu lebaran, yang mestinya Hak THR diberikan, kami ada yang tidak diberikan. Sebagian besar yang lain, tidak dibayar sesuai ketentuan. Kemudian Jam kerja lembur kami tidak dibayar sesuai ketentuan dan di tengah kepadatan kerja kami, kami tidak dapat hari libur. Kami tidak dapat cuti tahunan," katanya.
Selain itu lanjutnya, Fasilitas kerja yang didapat pekerja pun sangat memprihatinkan.
Load more