Bukitinggi, Sumatera Barat - Sejumlah mahasiswa dan warga Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lakukan pewarnaan kembali tiga patung harimau sumatera yang berada tepat di jantung Ibu Kabupaten Agam, Lubuk Basung, Jumat (29/7/2022). Aksi ini memperingati Global Tiger Day, sekaligus menyampaikan pesan akan habitat harimau sumatera yang telah kritis.
Pewarnaan kembali patung harimau ini bukan tanpa alasan. Pasalnya selain warna patung yang sudah memudar, perkiraan jumlah satwa dilindungi di habitatnya tersebut sudah mulai berkurang sejak beberapa waktu belakangan. "Satwa ini sudah sangat terancam, agar kita semua sama-sama saling menjaga kelestariannya,” ungkap salah satu mahasiswa Universitas Negeri Padang, Fauzan.
Berkurangnya jumlah satwa langka dilindungi ini, karena adanya konflik satwa dengan masyarakat akhir-akhir ini. Ditambah lagi, maraknya perburuan kucing besar ini oleh manusia yang menjadi nilai tersendiri bagi sejumlah masyarakat dengan mengkoleksi kulit ataupun organ tubuh lainnya.
Data BKSDA Resort Maninjau sendiri, tercatat setidaknya ada lebih 25 kejadian konflik satwa harimau ini sejak lima tahun belakangan. Hal ini meningkat drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya. "Nah, pesan yang kami ingin sampaikan dalam pewarnaan ulang patung harimau ini adalah jangan sampai harimau Agam yang sangat kental di tengah masyarakat menjadi kenangan semata hingga tinggal cerita dan patung saja,” ungkap Ade Putra, Kepala Resort BKSDA Maninjau.
Pengkampanyean selamatkan harimau sumatera melalui pewarnaan kembali patung harimau, juga dibarengi dengan penyebarluasan selebaran tentang ancaman hukuman dan daftar satwa dilindungi kepada pengguna jalan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumbar, UNP serta sejumlah personel BinMas Polres Agam. (dml/ wna)
Load more