Sumatera - Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat merasa janggal terhadap fakta-fakta yang diungkap Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo bersama Dittipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, saat konferensi pers.
Hal itu Samuel ungkapkan saat diwawancarai Karni Ilyas soal tanggapannya tentang perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J, di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), seperti yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Jumat (12/8/2022) malam.
"Tanggapan saya soal permasalahan ini, saya sangat mengapresiasi Pak Kapolri, Pak Listyo Sigit atas dibentuknya Tim Khusus penyelidikan kasus anak kita. Begitu bekerja siang malam, untuk menyelidiki semua apa yang terjadi di dalamnya," ucapnya.
Sambungnya menjelaskan, bahwasanya dirinya masih merasa ganjil (janggal) terhadap konferensi pers yang dilakukan oleh Kadiv Humas Polri bersama Dittipidum Bareskrim Polri, di Mako Brimob, soal kornologi dan fakta yang berubah-ubah.
"Pertama dahulu dikatakan sewaktu kejadian, terjadinya tembak menembak, sebelum tembak menembak, dikatakannya anak kita (Brigadir J) masuk ke kamar utama Ibu PC," tutur Samuel.
"Sekarang berubah lagi, sudah di Magelang. Jadi kami orang tua di Sungai Bahar Jambi sangat bingung, mana yang sebenarnya yang pasti ini? berubah-ubah, dahulu tembak menembak, sudah itu ditembak. Sekarang permasalahannya sudah di Magelang. Jadi kami lihat di televisi sangat membingungkan. Jadi mungkin besok episode apalagi?" sambung Samuel mengatakan.
Kemudian, ia beranggapan hal tersebut merupakan episode ketiga. Lalu, saat disinggung masih banyaknya kebohongan yang belum terungkap di kasus Brigadir J ini. Ia hanya menjawab untuk mengikuti terlebih dahulu perkembangan dari penyidik yang dilakukan Mabes Polri.
"Tetapi, menurut hemat kami, selaku rakyat kecil, ini sangat membingungkan. Episode demi episode yang tidak sinkron, kata orang jawa ora ngudeng, nggak nyambung," pungkasnya.
Selanjutnya ketika ditanya soal harapan seorang ayah Brigadri J, ia hanya minta kepada pihak Polri untuk mengungkap kejujuran.
"Jangan main sinteron-sinetronan, petak umpet ini nampaknya ni. Jadi saya harap yang jujurlah, biar cepat kasus ini selesai. Rakyat sudah bijak untuk menilai ini semua," ujarnya.
Ia juga menambahkan, apapun keputusannya nanti, asalkan jujur pihaknya akan menerima tetapi jangan main petak umpet.
Lalu, saat ditanya tentang memaafkan kesalahan Bharada E, ia katakan, dirinya sudah memaafkan orang tuanya.
"Karena yang tertulis di surat dia itu, tidak ada kata-kata maaf, di sana itu tertulis belasungkawa. Kita keluarga Sungai Bahar Jambi, rumah kita terbuka untuk umum, untuk siapapun yang mengucapkan belasungkawa," ucapnya. (Aag)
Load more