Medan - Kasus penyekapan sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang memprihatinkan hingga akhirnya dapat diselamatkan oleh pemerintah diduga masih saja terjadi. Ironisnya, masih banyak masyarakat yang nekat berangkat meski alasannya belum jelas.
Sebanyak 20 orang wanita dan 192 orang pria berasal dari sejumlah daerah yang ada di Indonesia, kini diamankan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara. Selain itu koper dan identitas masing-masing juga ikut diamankan selama proses penyelidikan.
Dari kasus ini terungkap fakta-fakta mengejutkan yang diungkap oleh salah satu calon PMI yang berhasil dimintai keterangannya. Menurut DKR, ia berasal dari Medan dan berencana berangkat ke Kamboja untuk bekerja.
"Mau ke Kamboja. Mau kerja,” ungkap DKR yang spontan sadar di wawancarai awak media kemudian langsung beranjak pergi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara, Bahar Siagian menyebutkan bahwa penggagalan PMI ilegal tujuan Kamboja ini berawal dari adanya informasi pihak Imigrasi, Kementrian Luar Negeri dan BP3MI.
“Dimana pada hari ini, Jumat akan ada tiga penerbangan pesawat carteran diantaranya pesawat Lions Air dari Bandara Kuala Namu Internasional Airport, Deliserdang dan dua penerbangan pesawat carteran lainnya berangkat dari Bandara Cengkareng, Jakarta,” sebut Bahar Siagian yang juga merupakan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Sumur tersebut.
Kemudian Bahar menyampaikan untuk yang di Bandara KNIA, Deliserdang, Sumatera Utara awalnya ada 215 orang yang berangkat. Namun tiga orang diantara PMI ilegal melarikan diri saat pengamanan petugas di bandara. Berdasarkan data yang ada, izin pekerja ini belum ada.
"Izinya menurut data yang ada pada kami dengan BP3MI belum ada. Belum ada suratnya dan tidak sesuai dengan Permenaker No. 9 Tahun 2019 tentang Penempatan Pekerja Migran Indonesia. Kalau kita tanya, mereka ngakunya wisatawan tapi ada juga surat pengantar sedikit dari penyalur tenaga kerja itu, tapi tidak lengkap kita simpulkan saat ini. Dan ini bisa jadi ada dugaan sama kasusnya dengan yang pernah terjadi sebelumnya," jelas Bahar.
Bahkan Bahar menyampaikan bahwa agen penyalurnya ada di daerah Tambora, Jakarta, dan diberangkatkan dengan pesawat maskapai Lion Air.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, mengungkapkan pekerja migran ini berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Medan, dan Padang.
"Dan kita akan berkoordinasi dengan KBRI yang ada di Kamboja. Termasuk memanggil pihak maskapai penerbangan yang dicarter khusus dari KNIA ke Kamboja,” tutup Hadi. (ysa/wna)
Load more