Jakarta - Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung bahagia dan bangga karena Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Paksian saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI.
Ia mengatakan Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, menggunakan pakaian adat Paksian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan motif Pucuk Rebung, yang melambangkan kerukunan dan warna hijau yang dipilih mengandung filosofi kesejukan, harapan dan pertumbuhan.
Sedangkan untuk ornamen di kepala, Presiden Jokowi juga mengenakan Sungkon (tutup kepala) berwarna emas yang melambangkan keagungan dan keluhuran.
"Tentunya kita sebagai masyarakat Bangka Belitung ke depan harus terus melestarikan adat dan budaya di daerah kita. Tidak hanya untuk dikenal di sini saja, melainkan dikenal hingga ke tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya.
Senada dengan yang dikatakan Presiden Jokowi, filosofi pucuk rebung juga digambarkan sebagai sebuah harapan, pertumbuhan dan persatuan.
"Kita tahu, bahwa rebung tumbuh menjadi bambu, bambu tumbuh rimbun dan kembali menghasilkan rebung, begitu siklusnya secara terus menerus. Ini menggambarkan rakyat Indonesia yang terus tumbuh, bersatu dan kuat bersama-sama mencapai Indonesia sejahtera," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden RI Jokowi setiap tahunnya mengenakan pakaian khas dari daerah yang ada di Indonesia untuk menunjukkan kekayaan dan keberagaman budaya yang tanah air kita miliki.
Pada tahun 2019, Presiden mengenakan Pakaian Adat Sasak dari NTB, tahun 2020 mengenakan Baju Adat Sabu dari NTT, sementara pada tahun 2021 Presiden mengenakan Baju Adat Badui dari Banten. Dan tahun ini menjadi tahun bersejarah dan kehormatan bagi Kepulauan Bangka Belitung karena Presiden RI memilih menggunakan baju adat dari Negeri Serumpun Sebalai ini. (ant/ebs)
Load more