Lampung Utara, Lampung - Ratusan petani singkong lakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Lampung Utara berakhir ricuh, pada Selasa (16/8/2022). Massa menuntut DPRD Lampung Utara dan pemerintah daerah agar mendesak pabrik singkong menaikkan harga beli singkong dari petani.
Dari pantuan tvonenews.com, aksi saling dorong antara pendemo dengan polisi terus terjadi. Situasi pun sempat memanas, bahkan pendemo yang merupakan gabungan petani singkong di Lampung Utara merusak pagar pintu gerbang kantor DPRD.
Selain itu, tampak pendemo berusaha menemui anggota dewan yang saat itu tengah mengikuti sidang Paripurna Istimewa HUT RI ke-77 yang mendengarkan pidato kenegaraan.
Koordinator Aksi Petani Singkong, Rizki Afriansyah Abung mengungkapkan para petani singkong di Lampung Utara beramai-ramai mendatangi kantor DPRD Lampung Utara untuk menyampaikan aspirasi. Para petani memiliki tiga tuntutan perihal masalah harga singkong.
"Pertama, kami meminta standar harga singkong di Lampung Utara sebesar Rp1.500 rupiah. Kedua, kami meminta refraksi atau potongan singkong 6-10% tanpa diikuti potongan-potongan secara ilegal. Ketiga, kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dan Dinas Pertanian untuk cepat berkonsolidasi mencari permasalahan kenapa pupuk bersubsidi hilang di Lampung Utara," kata Rizki, Selasa (16/8/2022).
Rizki menegaskan, jika ketiga tuntutan itu tidak dipenuhi, para petani akan kembali mendatangi kantor DPRD Lampung Utara.
"Ketika tuntutan itu, maka kami pastikan akan datang lagi ramai-ramai dan akan mempertanyakan segala bentuk yang disampaikan Wakil Bupati dan Ketua DPRD akan menutup dan mencabut izin perusahaan singkong di Lampung Utara," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lampung Utara, Ardian Saputra menuturkan pihak akan melakukan koordinasi dan negosiasi kepada para manajemen perusahaan terkait dengan tuntutan harga yang ditawarkan oleh para perwakilan petani Lampung Utara.
"Tuntutan mereka ini mudah-mudahan bisa tercapai dengan duduk satu meja untuk mencari solusi antara pabrik dan petani singkong," kata Ardian Saputra, Selasa (16/8/2022).
Ardian menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil managemen pabrik singkong. Jika mereka tidak memenuhi panggilan, pemerintah yang akan mendatangi pabrik singkong.
"Dalam waktu dekat kita akan memanggil pabrik singkong atau kita yang ke sana. Kalau biasanya manggil, pabrik singkongnya suka tidak konsisten mendingan kita yang kesana," tegasnya.
Saat ini harga singkong yang dibeli pabrik berkisar Rp1.250 dengan refraksi atau potongan mencapai 18 persen untuk jenis casesa dan 23 persen untuk singkong jenis Thailand.
Polemik turunnya harga jual singkong sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, para petani mengeluh, harga jual yang mereka peroleh tidak sebanding dengan biaya tanam. (Puj/Aag)
Load more