Simalungun, Sumatera Utara - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematang Siantar, kembali melakukan launching Digital Pay di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Baroqah, Jalan Gotong Royong , Desa Silinduk, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (19/08/2022).
Kepala Pimpinan Wilayah BI Pematang Siantar, Teuku Munandar mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional, yang diselenggarakan oleh Kantor Bank Indonesia di seluruh daerah.
"QRIS adalah salah satu alat pembayaran digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Tujuan diadakannya PQN adalah agar semakin banyak masyarakat yang tahu, paham, dan mau menggunakan QRIS, termasuk pondok pesantren," kata Teuku Munandar.
Masih menurut Munandar, pelaksanaan sasaran peluncuran penggunaan QRIS di Ponpes karena BI memandang peranan pesantren di berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia akan semakin strategis, termasuk dalam bidang perekonomian, khususnya perekonomian syariah.
"Selain sebagai tempat pencetakan sumber daya manusia (sdm) yang Islami, pesantren juga memiliki kekuatan dalam memberdayakan masyarakat, diantaranya melalui pengembangan unit-unit usahanya," sebut Munandar.
Selanjutnya Munandar menyebutkan bahwa perkembangan ekonomi saat ini khususnya di sistem pembayaran, tidak dapat dilepaskan dari perkembangan teknologi, baik ekonomi konvensional, maupun syariah.
Dengan fitur atau layanan yang ada saat ini, cukup menggunakan smartphone, berbagai transaksi bisa dilakukan, tanpa harus ke kantor bank atau loket pembayaran.
Melihat potensi perkembangan transaksi digital ini, maka kalangan pesantren jangan sampai ketinggalan. Kita harus dapat mengikuti perkembangan teknologi.
Pesantren harus bisa berkontribusi dengan optimal terhadap perekonomian bangsa," tuturnya.
Berbagai potensi yang dimiliki harus dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya, ia sebutkan, perkembangan teknologi harus diikuti, dengan menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam bertransaksi.
"Penggunaan digital payment yang akan diluncurkan hari ini, diharapkan dapat menjadikan santri di pesantren Al-Barokah terbiasa bertransaksi digital. Setelah terbiasa bertransaksi digital, selanjutnya diharapkan akan lahir inovasi dan kreativitas mengenai ekonomi digital dari para santri, yang dapat bermanfaat
dalam menciptakan efisiensi bagi para santri itu sendiri, maupun pesantren sendiri," ungkap Munandar lagi.
Selain sosialisasi dan launching Digital pay, dan smart Id Card, Munandar juga menyerahkan bantuan sembako, bantuan berupa uang untuk pembangunan Masjid, juga bantuan bahan bangunan untuk pembangunan dan perbaikan sekolah. (Dsg/Aag)
Load more