Bengkulu - Antrean panjang Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali mewarnai di sepanjang jalan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Bengkulu. Bahkan untuk mendapatkan bahan bakar ini kendaraan berikut dengan pengemudi harus rela menginap di lokasi SPBU.
Selain panjang antrean hingga lebih satu kilometer, dampak lain yang ditimbulkan terjadi penyempitan badan jalan sehingga kerap memicu kemacetan.
Diungkapkan salah satu pengemudi mobil khusus untuk pembelian bio solar, para sopir ekspedisi rute Bengkulu - Pulau Jawa mengaku harus menginap untuk mendapatkan minyak. Setelah antre hingga berhari-hari, pembelian juga dibatasi hanya 150 liter untuk satu kendaraan roda enam dan roda sepuluh.
"Untuk mendapatkan solar sulit sekali di Bengkulu ini, dapat juga dibatasi hanya 150 liter per truk. Idealnya untuk mobil ekspedisi itu 200 literan atau Rp900 ribu sekali isi. Selain itu harus menginap minimal satu kapal baru bisa dapat solar," ujar Adi salah satu sopir truk ekspedisi.
Pembatasan tersebut menurut para sopir sangat membebani aktivitas mereka, dan berharap angka maksimal pembelian bisa ditingkatkan minimal 200 liter per kendaraan.
Bukan hanya Bio Solar, BBM jenis pertalite pun ikut menyumbang kemacetan dengan antrean yang terjadi. Sehingga untuk mendapatkan pertalite ini pun pengemudi juga harus mengantre dan bahkan menginap, karena kehabisan stok pasokan dari SPBU.
"Entah ini bang, susah sekali sekarang mendapatkan pertalite, enak kalo antre kemudian dapat, ini terpaksa menginap baru bisa dapat,” terang Asmir, Senin (29/8/2022).
Load more