Tanggamus, Lampung - Sejumlah video amatir beredar menampilkan masyarakat beramai-ramai menandu jenazah menggunakan kain sarung melintasi jalanan dengan kondisi yang memprihatinkan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, video yang beredar tersebut terjadi di jalan wilayah Pekon Atar Lebar, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), Kabupaten Tanggamus, Minggu (28/8/2022).
Alasan warga menandu jenazah ibunda sang bidan desa, lantaran akses jalan dan jembatan di Pekon Atar Lebar belum tersentuh pembangunan yang layak, sehingga kendaraan roda 4 termasuk ambulans tidak dapat mencapai pekon (desa) tersebut.
Mirisnya, untuk mencapai mobil ambulans, warga terpaksa berkendara selama sekitar 1 jam hingga menemukan jalan yang layak yakni di pedukuhan bambu kuning Pekon Sanggi, dimana mobil ambulans menunggu.
Menurut keterangan Darno selaku Kasi Pemerintahan Pekon Atar Lebar mengungkapkan, bahwa ibunda sang bidan desa Widiawati rencananya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Way Kanan, Lampung.
"Keluarga memohon almarhumah dapat dimakamkan tempat asalnya. Jadi kami bergotong-royong menandu menggunakan sarung sampai ke pedukuhan bambu kuning yaitu di Pekon Sanggi sehingga bisa dibawa lewat ambulans," kata Darno, Selasa (30/8/2022).
Sambungnya, almarhumah datang ke Pekon Atar Lebar untuk menjenguk anaknya yang bernama Widiawati yang bertugas sebagai bidan desa di Atar Lebar. "Almarhumah datang ke Pekon Atar Lebar sekitar 14 hari yang lalu. Namun ajal menjemput di sini," ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Taufik selaku tokoh masyarakat berharap kepada pemerintah agar dapat membangun jembatan penghubung dan jalan menuju Pekon Atar Lebar, sehingga dapat merasakan kemerdekaan sesungguhnya.
"Kami harap adanya pembangunan jembatan dan jalan, sehingga dapat seperti pekon-pekon lain terjangkau oleh kendaraan. Kami belum pernah merasakan selama bertempat di Pekon Atar Lebar ini. Sehingga menandu menjadi rutinitas kami apabila ada yang sakit ataupun meninggal dunia," harapnya. (puj/wna)
Load more