"Air mati ini yang buat kami kesal. Kami tak gila mau datang aksi ke kantor PDAM Cabang Padang Bulan ini kalau tak ada penyebabnya. Parahnya pak, sudah sekian lama air mati, air keruh dan air terkadang mengalir kecil kayak kencing anak. Kayak mana kami mau mandi, masak, nyuci baju dan lainnya kalau tak ada air,” ujar Reny warga Simalingkar dengan nada kesal.
Hal serupa juga di katakan ibu Tantri. Ia menjelaskan tetap membayar harus iuran bulanan air. Kalau nunggak akan diputus. Sehingga ia menyampaikan wajar warga aksi demo spontan.
"Aksilah pak. Kalau terus kondisi air mati, iuran bulanan harus tetap bayar kalau tidak diputus meterannya. Cobalah bapak rasakan. Sekalian aja kami bawa baju kotor kami yang menumpuk tak tercuci ke kantor PDAM Cabang Padang Bulan ini. Biar tahu dan paham kondisi nyata yang kami rasakan karena air mati. Kalau bisa pun segera ini diketahui Gubernur Sumut, agar dituntaskan segera masalah ini. Biar tak aksi lagi ke kantor ini, capek juga,” ketus Tantry yang datang membawa kutang bh.
Sementara itu pihak PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulang masih sibuk mengatasi aksi demi warga. Pihak keamanan juga kewalahan menerima aksi warga yang banyak tersebut. (YSA/LNO)
Load more