Mobil Mewah Antre Beli BBM Subsidi di Bengkulu, Warga Geram karena Sebabkan Kemacetan Panjang

Bengkulu - Pemilik mobil mewah di Bengkulu ikut antre membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga sebabkan kemacetan.

Antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terus terjadi, bahkan sebagian antrean kendaraan ini mengakibatkan kemacetan kendaraan sehingga mengganggu aktifitas pengendara lain.

Sayangnya, antrean panjang ini bukan hanya di dominasi kendaraan angkutan dan pribadi kelas menengah, namun mobil mewah yang seharusnya mengisi BBM non subsidi, seperti Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax dan Pertamax Turbo.

Hal ini disampaikan Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bengkulu, Kombes Pol Soemardji saat melakukan pemantauan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan dan SPBU Kota Bengkulu.

"Iya, ini kita lakukan pemantauan di sejumlah SPBU Bengkulu, masih ditemukan dalam antrean mobil mewah, dengan jenis premium seperti itu ikut meramaikan antrean dengan menggunakan jenis BBM subsidi, Bio solar ataupun pertalite", ujar Kombes Pol Soemardji, Jumat (02/09/2022) sore.

Ia juga mengatakan, memang belum ada regulasi yang mengatur tentang mobil mewah dengan menggunakan BBM subsidi, namun secara etika tentunya, BBM subsidi diperuntukan bagi mereka yang memang memerlukan sesuai dengan kebutuhan kendaraan mereka, apalagi jenis Bio Solar dan Pertalite.

"Memang belum ada regulasi yang mengatur tentang penggunaan bahan bakar bagi mobil mewah, namun setidaknya masyarakat yang mampu dengan jenis mobil premium yang mereka miliki penggunaan bahan bakarnya tentu harus menyesuaikan, kan seperti itu", lanjutnya.

Kendati tidak dilakukan sanksi bagi pengendara, namun setidaknya, kata Soemardji, kondisi antrean panjang yang mengganggu pengguna jalan lain ini, mobil mewah tidak ikut ikutan antrean demi mendapatkan BBM subsidi.

"Kita meminta, mengimbau kepada pengguna, pemilik mobil mewah atau jenis premium bisa dibilang seperti itu, agar mengisi BBM yang tepat bagi kendaraan mereka, Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax", pungkasnya. (rgo/mut)