Medan, Sumatera Utara - Laga Persiraja Banda Aceh kontra PSMS Medan dalam lanjutan pekan kedua Liga 2 2022-2023 di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, Senin (5/9/22) malam, gagal terlaksana.
"Kami mohon maaf, untuk pertandingan hari ini kita coba untuk reschedule besok. Jadi untuk semua yang sudah membeli tiket kita pastikan tidak membayar lagi," katanya.
"Mohon maaf semuanya kepada suporter kami mohon maaf sekali lagi. Jangan ada yang membuat rusuh, karena ini semua sudah kehendak maha kuasa. Segala sesuatu yang sudah terjadi akan kita tanggung jawab," ucap panitia lagi mengakhiri.
Namun sayang, pengumuman tersebut sia-sia karena ribuan penonton yang telah menanti berjam-jam sejak sore hari merasa kecewa, hingga berujung aksi pembakaran di dua sisi sudut tribun stadion.
Setelah lewat dari 2x30 menit menanti, pihak PSMS kembali balik ke hotel mereka menginap dan pihak PSMS angkat bicara terkait kejadian ini.
"Yang pasti sikap PSMS kecewa, karena kita berharap dapat bertanding sesuai jadwal dan tentunya setelah kehilangan dua poin di kandang Cimahi, tentunya kita memasang target mengambil poin agar kita tetap bisa bersaing," kata Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, kepada awak media.
"Di satu sisi, kita memahami Persiraja ini persiapannya kurang. Tapi melihat kejadian yang tadi, ini benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan dengan PSMS. Karena alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar," ucapnya lagi.
"Jadi sudah kita sampaikan, sesuai dengan regulasi 2x30 menit kita tunggu, tidak juga dapat hidup (lampu), maka wasit memutuskan dibatalkan. Dan kita mengajukan protes tertulis kepada komisi pertandingan dan menurut komisi pertandingan juga, ini segera satu jam setelah dibatalkan akan dilaporkan ke LIB untuk mendapat arahan selanjutnya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, seyogyanya laga ini menjadi laga kedua bagi PSMS. Sedangkan bagi Persiraja ini menjadi laga perdana mereka di Liga 2 musim ini.
Sementara itu, diketahui Gubernur Sumatra Utara (Sumut) sekaligus komisaris PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS, Edy Rahmayadi, sempat hadir di stadion. Namun lampu tak kunjung hidup, orang nomor satu di Sumut memutuskan meninggalkan stadion, sebelum terjadinya aksi pembakaran. (Sgh/ade)
Load more