Medan, Sumatera Utara - Intensitas dan suhu politik di Sumatera Utara kian memanas jelang Pilkada 2024 mendatang. Perseteruan Edy Rahmayadi dan Partai Golkar pun masih menjadi isu yang paling santer. Orang nomor satu di Sumatera Utara itu bahkan disindir untuk memeriksakan kejiwaannya.
"Gubernur Sumatera Utara dan Partai Golkar itu, satu visi misi yakni sama-sama demi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saya minta semua pihak dapat memahami itu," ucap Abdul Rahman yang akrab disapa Dedek kepada wartawan, Jumat (23/9/2022).
Menurut Dedek, kalimat-kalimat Gubsu Edy Rahmayadi selama ini bukanlah bentuk kebencian, tetapi ungkapan sayang beliau terhadap Partai Golkar. "Jangan salah artikan nasehat sebagai sebuah kebencian. Bertabayyunlah lebih dahulu agar tidak menjadi fitnah yang dapat merusak harmonisasi Gubsu Edy Rahmayadi dengan Partai Golkar," sebut kader Partai Golkar tersebut.
Dedek juga mengaku heran dengan sikap oknum-oknum yang mengaku sebagai kader Golkar, namun tidak mencerminkan jati diri Golkar. "Lambang Golkar itu pohon beringin yang termaktub dalam sila ketiga Pancasila sebagai implementasi Persatuan Indonesia. Bukan kader Golkar kalau masih punya sifat memecah belah dan mengadu domba," ujarnya.
Menilik perjalanan Pilgubsu 2018 lalu, sebut Dedek, Partai Golkar lah yang mendukung dan mengantarkan Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumatera Utara. "Sebagai partai pendukung dan pengusung, sejatinya seluruh kader kader Golkar itu mendukung kebijakan gubernur demi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara. Pendukung itu seharusnya mendukung, bukan malah sebaliknya," tuturnya.
Dedek menilai, wajar Edy Rahmayadi sedih melihat oknum yang mengaku kader Golkar acap mendiskreditkannya. "Wajar beliau sedih. Bayangkan, beliau diusung dan diantarkan Partai Golkar hingga menjadi gubernur, tetapi malah oknum kader partai itu pula yang mendiskreditkannya. Saya kira, oknum yang mendiskreditkan itu bukan kader Golkar, tapi diduga penyusup yang mengaku kader Golkar untuk menghancurkan nama baik dan merusak eksistensi Partai Golkar," tukas Dedek. (bsg/wna)
Load more