Simalungun, Sumatera Utara - Kehidupan Nenek Suratmi (63) sangat memprihatinkan. Empat (4) anaknya laki-laki menderita lumpuh layu, sejak berusia dini. Tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga tergolong berat, terlebih setelah suaminya baru baru ini juga telah meninggal dunia, akibat penyakit stroke yang di deritanya.
Kini, Nenek Suratmi seorang diri harus mengasuh keempat anaknya. Harapannya hanya satu, berharap mukjizat dari Tuhan untuk kesembuhan suami dan keempat anaknya.
Keempat anak nenek Suratmi ini yakni Suwito (42), Adi (33), Rian (29), dan Sanrol (27) tinggal dan menetap di Jalan Hati Rongga, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, tepat di rumah bantuan dari Yayasan Rehabilitasi Harapan Jaya, Kabupaten Simalungun.
Menurut Suratmi, dalam kesehariannya, keempat anaknya hanya bisa terduduk, bahkan Sanrol hanya bisa tertidur. Untuk makan pun Sanrol tak bisa. Hanya dua anaknya yang bisa ke kamar mandi, itu pun ngesot. Mereka adalah Suwito dan Adi.
Aktivitas keempat bersaudara itu sangat terbatas. Mereka hanya berdiam diri di dalam rumah, tepatnya hanya bisa duduk di rumah seharian. Bahkan, mereka tidak bisa merasakan pendidikan seperti anak-anak pada umumnya. Ditambah lagi, kondisi ekonomi orang tua mereka tergolong tidak mampu.
"Penyakit yang diderita keempat anak anak ini sudah mulai terlihat sejak mereka berusia 2 tahun. Berbagai pengobatan medis pun sudah dilakukan, namun tak membuahkan hasil," kata Suratmi.
Selanjutnya , Suratmi mengaku tidak mengetahui pasti apa yang terjadi pada anak-anaknya. Apalagi, tidak ada riwayat penyakit seperti itu di keluarga Mujiman maupun Suratmi.
"Selama ini, untuk kebutuhan makan dan lainnya kami dibantu Yayasan Rehabilitasi Harapan Jaya dan juga kami dapat bantuan dari pemerintah setempat", tambah Suratmi lagi.
Mengetahui kondisi yang dialami keluarga Nenek Suratmi, keluarga besar Persatuan Jaksa (Persaja) kejaksaan Negeri Simalungun, Senin pagi (26/9/22) kembali melakukan kunjungan dan berbagi kasih dengan memberikan bantuan kepada keluarga ini.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Seksi Intelijen Asor Olodaiv Siagian selaku ketua Persaja Kejaksaan Negeri Simalungun bersama dengan sejumlah jaksa lainnya.
Asor Siagian menyampaikan bahwa kedatangan mereka merupakan sebuah tanggung jawab sebagai umat beragama, dan semoga dengan sedikit berbagi dapat meringan beban keluarga ini.
"Apa yang sedang dijalani keluarga ini merupakan cobaan dari Yang Maha Kuasa. Tapi yakinlah bahwa Sang Pencipta tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatNya. Tetaplah berdoa dan selalu berpengharapan. Meski tidak banyak bantuan yang kami berikan, namun setidaknya dapat meringankan beban keluarga ” sebut Asor mengakhiri. (Dsg/Aag)
Load more