Mandailing Natal, Sumatera Utara - Pasien keracunan gas di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara membeludak. Hal itu lantaran korban keracunan gas lebih dari 80 orang dan telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Panyabungan serta Rumah Sakit Permata Madina.
Bahkan yang paling ironi, dari pantauan tvonenews.com, Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan terpaksa mendirikan tenda darurat untuk menampung korban keracunan gas. Hingga Rabu ( 28/9/2022) pagi, korban yang dirawat akibat keracunan gas di Madina terus bertambah.
Dari Selasa malam hingga Rabu pagi, korban yang dirawat di rumah sakit sudah lebih 70 orang. Sebanyak 35 orang dirawat di RSUD Panyabungan dan sisanya dirawat di Rumah Sakit Permata Madina.
Korban keracunan tersebut merupakan warga desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Merapi Madina. Para korban dilarikan ke rumah sakit sejak tadi malam karena mengalami gejala keracunan, seperti mual, pusing, muntah bahkan pingsan.
Abdul Rifai Lubis menuturkan, pada Selasa sore ada kegiatan pengetesan sumur bor tambang panas bumi. Kegiatan tersebut diketahui warga setelah satu hari sebelumnya diumumkan kepada masyarakat sekitar tambang. Namun saat menjelang malam tiba tiba tercium bau menyengat dan berbau busuk. Beberapa saat kemudian warga mengeluh mual, pusing bahkan ada yang pingsan.
"Memang ada diberitahukan, satu hari sebelumnya, supaya tidak mendekati lokasi sumur minimal 300 meter. Kami ada sekitar 500 meter dari sumur tapi banyak warga yang kena, arah angin memang tidak menentu dan berubah ubah," terang Abdul Rifai Lubis.
Abdul Rifai Lubis menambahkan, setelah dirawat sejak Selasa malam, Rabu pagi kondisi istrinya yang menjadi korban sudah jauh membaik. Hal yang sama juga terlihat pada korban lainnya.Sementara itu, karena membeludaknya pasien keracunan, pihak rumah sakit terpaksa mendirikan tenda darurat untuk tempat perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madina, Syafruddin Nasution menyebutkan jumlah pasien Keracunan yang dirawat mencapai 71 orang.
"Semua pasien sudah tertangani dengan baik, sudah stabil, tidak ada lagi yang mengkhawatirkan. Kita juga mendirikan empat posko kesehatan di dua desa terdampak untuk mengantisipasi korban tambahan maupun yang mengeluhkan kesehatan," jelas Kadis Kesehatan Madina yang dihubungi melalui telepon selulernya.
Sementara itu, Kepala Desa Sibanggor Tonga, Mulyadi, saat ditemui di posko kesehatan Sibanggor Tonga menyebutkan kondisi warga pada Rabu jelang siang sudah relatif stabil. Warga yang sempat diungsikan ke desa Sibanggor Jae sudah kembali kerumahnya masing masing.
"Sudah aman, kondusif, warga sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, tapi masih dirumahnya masing-masing, belum ada yang bekerja," ujar kades Sibanggor Tonga. (Rsr/Aag)
Load more