Indralaya, Sumatera Selatan - Pertamina dan SKK Migas meninjau langsung titik semburan lumpur di area SIT Menara Fitrah, Indralaya, Ogan Ilir, Kamis (29/9/2022). Kedatangan tim gabungan ini untuk memastikan seberapa tinggi intensitas semburan lumpur yang berlangsung sejak Sabtu (24/9/2022) lalu.
Dijelaskannya lagi, frekuensi volume gas yang mudah terbakar juga sudah semakin mengecil. "Material yang tersembur sebenarnya hanya gas metan saja, keluar lewat lubang sumur bor," terang Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Pertamina memastikan tak ada minyak yang termuntahkan dari lubang proyek sumur bor. Tekanan semburan juga diklaim semakin menurun setiap harinya dan kandungan kadar gas yang menurun di angka 10 persen pada hari ini.
"Ambang batas kadar gas yang aman yakni lima persen. Tekanan gas metan tidak semakin tinggi, tetapi penurunan pasti," terang HSE Manager Pertamina Region 1, Krisman Sihotang.
Dilanjutkannya, Pertamina akan terus memantau kadar kandungan gas di proyek sumur bor SIT Menara Fitrah. Selain Pertamina dan SKK Migas, pihak yang terlibat pengecekan titik semburan ini yakni Dinas ESDM, Dinas PU Perkim dan BPBD Provinsi Sumatera Selatan. Sementara kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di SIT Menara Fitrah mulai dilaksanakan hari ini.
Menurut Wakil Direktur SIT Menara Fitrah, Abdal Mun'im, hal ini berdasarkan arahan dari Pemkab Ogan Ilir melalui Dinas Pendidikan. "Jadi anak-anak masuk sekolah seperti biasa. Sebanyak 650 siswa baik TK, SD dan SMP IT kami awasi jangan sampai mendekati titik semburan lumpur," kata Mun’im. (srl/wna)
Load more