Tanggamus, Lampung - Siapa yang tak mengenal nikmatnya buah durian dan buah duku? Namun siapa sangka untuk sampai ke tangan pembeli, ada perjuangan hebat para tukang ojek hutan saat membawanya dari kebun ke pengepul.
Tak jarang motor mereka macet karena terjebak di lumpur yang dalam, padahal roda motornya telah dipasang rantai. Dalam sehari, mereka hanya dapat mengangkut buah dua kali. Muatan motor ojek itu umumnya lebih dua kwintal.
Apri, salah satu ojek profesional dari Sampang Turus mengatakan, bersama ojek lainnya mereka sudah sebulan ngojek durian dan duku. Setiap harinya dia bisa mengangkat durian sebanyak 300 biji atau duku 400 kilogram, itupun jika hari tidak turun hujan. "Kami biasanya pergi secara berombongan dengan lima sampai tujuh orang. Kami akan saling membantu jika salah satunya mendapat kendala," kata Apri, Kamis (29/9/2022).
Apri mengungkapkan bahwa jalan berlumpur dengan kedalaman 50 sentimeter merupakan tantangan yang paling susah dihadapi ojek buah. Apalagi setelah diguyur hujan, membuat kondisi jalan menjadi licin dan berlumpur.
"Untuk bisa melalui jalan berlumpur, kami memasang rantai di ban depan dan belakang agar tidak tergelincir. Jatuh bangun dari motor sudah sering terjadi, alhamdulillah masih selamat," ungkap Apri.
Dengan jarak tempuh yang cukup jauh ke tempat pengepul, Apri harus mengeluarkan kocek untuk membeli bahan bakar minya (BBM) tidak kurang dari Rp150 ribu dalam sehari. Jika dibandingkan pendapatan upah dalam sehari cukup lumayan. Dia bisa mendapatkan upah sebanyak Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per hari.
Load more