Tapanuli Utara, Sumatera Utara – Meri Sihombing (40) warga Kelurahan Situmeang Habinsaran, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, merupakan salah seorang warga yang menjadi korban gempa berkekuatan magnitudo 6.0 yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) dini hari.
Wajah lusuh Meri Sihombing juga terlihat begitu lelah memikirkan bagaimana ke depan ia mendapatkan dana untuk memperbaiki rumahnya yang sekaligus sebagai warung makan sehari hari yang terletak di Jalan Lintas Sumatera itu.
Sementara untuk saat ini, kata Meri, ia bersama keluarga baru menerima bantuan sembako apa adanya.“Baru ini lah kami dapat bantuan bantuan, ada beras, indomie, lauk pauk dan kebutuhan dapur lainnya. Padahal rumah kami sudah hancur,” kata Meri, Senin (3/10/2022).
Menurutnya, pemerintah setempat memang sudah datang melakukan pendataan pasca gempa. Namun Meri tak mengetahui pasti, apakah pendataan itu menandakan akan ada bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah mereka.
“Sudah ada datang mendata kita, tapi yang jelas baru ini lah (sembako) yang baru kita terima,” ungkapnya.
Meri berharap agar bantuan pemerintah untuk membantu membangun rumah mereka yang hancur segera datang, agar kembali menempati rumah yang layak untuk ditempati serta dapat kembali membuka warung nasi miliknya.
“Kita belum ada mendapatkan bantuan material untuk membangun rumah. Baru ini lah (sembako) semua,” ungkapnya.
Untuk waktu yang belum ditentukan, Meri dan suami tinggal di rumah saudaranya tepat di samping rumahnya. Itu pun rumah tersebut sempit.
Load more