Mandailing Natal, Sumatera Utara - Sejumlah pelajar di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara harus bertaruh nyawa untuk sampai di sekolahnya. Dalam beberapa tahun terakhir, anak-anak Sekolah Dasar dan SMP terpaksa menyeberang derasnya arus sungai karena jembatan penghubung telah hanyut sejak tiga tahun lalu.
Para pelajar harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai tersebut demi sampai ke sekolah.
Bebatuan yang licin di sungai tersebut, ditambah derasnya arus, selalu mengancam nyawa warga. Apalagi bila para pelajar harus menyeberang sungai tanpa pengawasan orang dewasa.
Foto dan video aktivitas pelajar menyeberang sungai tersebut diposting melalui akun Facebook Miswardi Mis seorang guru warga Desa Sale Baru beberapa hari lalu.
Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Miswardi mengambil rekaman tersebut karena merasa prihatin tentang nasib anak didiknya karena daerahnya tidak tersentuh pembangunan.
Foto dan video tersebut menggambarkan proses menyeberangkan belasan siswa SMP dan SD saat pulang sekolah beberpa hari lalu. Para guru terpaksa membantu anak didiknya menyeberang untuk pulang karena arus sungai tiba-tiba bertambah besar dan deras dibanding saat para pelajar menyeberang sungai pada pagi hari.
Load more