Pekanbaru, Riau - Tim Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan Agung RI berkerjasama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hilir (Rohil) menangkap Direktur PT Multi Karya Pratama, Nathanael Simanjuntak. Dia sudah beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik untuk diperiksa.
Selanjutnya, tim Kejari Rohil dibantu Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau membawa Nathanael ke Pekanbaru. Tim Pidana Khusus Kejari Rohil yang melakukan pemeriksaan terhadap Nathanael menaikkan statusnya menjadi tersangka setelah penyidik mendapatkan dua alat bukti adanya tindak pidana korupsi.
Nathanael keluar dari gedung Kejati Riau sekitar pukul 23.19 WIB dengan mengenakan rompi tahanan Kejari Rohil. Tidak ada kata yang terucap dari mulutnya ketika awak media menanyakan tindakan korupsi yang dilakukannya.
Nathanael bungkam, dan masuk ke mobil yang sudah menunggunya di halaman kantor Kejati Riau. Selanjutnya, dia dibawa ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Pekanbaru untuk dilakukan penahanan.
Kepala Kejari Rohil, Yuliarni Appy dalam keterangannya mengatakan, Natahanael sudah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik tak pernah hadir untuk memberikan keterangan. Dia memastikan surat panggilan itu sudah diterima yang bersangkutan dengan adanya tanda bukti penerimaan.
“Saudara NS sudah kita panggil tiga kali secara patut dan sah namun yang bersangkutan mangkir. Kami tim penyidik Kejari Rohil bekerja sama dengan tim penyidik Kejati Riau meminta bantuan dari AMC (Adhyaksa Monitoring Center),” ujar Yuliarni didampingi Kepala Seksi Penyidikan Kejati Riau, Rizky Rahmatullah.
Load more