Kabupaten Agam, Sumatara Barat - "Aaauuumm", kira kira seperti itulah suara harimau yang di dengar Marlis dan Edi, warga Jorong Koto Tinggi, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Ampek Koto Kabupaten Agam, Sumatara Barat, Selasa 11/10 sekira pukul 08.30 wib pagi tadi di areal persawahan nya.
Dengan nada suara yang lirih berbahasa Minang, ia menjelaskan kepada tvonenews.com tentang bagaimana kejadian menakutkan seumur hidupnya itu, petang tadi.
"Ngaaumm, ngaumm, suaronyo dari situ sekitar jarak 10 meter dari ambo", (ngaum, ngaum begitu kira kira suaranya dari saya yang jaraknya sekitar 10 meter), ungkap Marlis pria 54 tahun tersebut sembari menunjuk semak belukar tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Kami langsuang lari se ka pulang karano takuik, kok iyo inyo", (kami langsing lari pulang, karena takut akan adanya dia/ harimau), tambah Edi 57 tahun menimpali keterangan temannya tadi.
"Niatnya hari ini mau saya panen, tapi tidak jadi karena takut", tambah Marlis.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat ( BKSDA), mengkonfirmasi temuan warga tersebut. Menurut Kepala Seksi I BKSDA Sumbar Khari Ramadhan saat di temui tvonenews.com di lokasi kejadian, ada beberapa temuan jejak harimau Sumatera serta bulu yang rontok di kawasan sekitar kejadian. Serta ditemukan sejumlah bentuk cakaran, yang merupakan jejak Harimau Sumatera. "Dalam satu minggu ini, ada 4 ekor anjing yang mati di mangsa satwa langka dilindungi ini", ujar Khari.
Load more