Banjir Rendam Sawah dan Tambak Udang, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta Rupiah

Tanggamus, Lampung - Banjir yang menerjang Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Bandar Negeri Semuong dan Kecamatan Semaka di Kabupaten Tanggamus, Lampung, menyisakan duka mendalam bagi para petani. Pasalnya banjir tersebut juga menggenangi sawah yang baru saja ditanami.

Selain petani sawah, petani jagung juga turut terimbas dari banjir akibat luapan Way (sungai) Semuong dan Way Semaka, pada Jumat (14/10/2022). Dari data sementara BPBD Kabupaten Tanggamus, menyebutkan bahwa 571 kepala keluarga, dan 1663 jiwa terdampak banjir. 

"Di sini sudah seperti laut. Air merendam seluruh areal persawahan. Ketinggian air mencapai satu meter merendam sawah yang baru ditanam padi," kata Sumarto, warga Kuncoro Semaka, Sabtu (15/10/2022).

Beruntung air yang merendam areal persawahan ini tidak bercampur lumpur. Air banjir merendam sawah pada pagi hari dari luapan Way Semaka dan berangsur surut mulai siang hari. "Kalau ini semua kurang lebih kerugian mencapai Rp500 juta," jelas Sumarto.

Para petani pun berharap agar pemerintah bisa mengantisipasi dan mengatasi musibah banjir yang terjadi hampir setiap tahun.

"Kalau mau ngasih bantuan, pemerintah kasih bantuan pupuk urea. Untuk mendapatkan pupuk sekarang ini sulit. Pemerintah juga harus benahi aliran sungai Way Semaka agar banjir tidak kembali terjadi setiap tahunnya," ungkap Sumarto.

Pantauan di Kecamatan Wonosobo, ratusan hektar sawah juga turut terdampak banjir. Akibatnya, sekitar 500 hektar sawah tergenang dan merugikan petani ratusan juta rupiah. Selain sawah, sebanyak 50 kolam ikan dan tambak udang turut terdampak, sehingga petani harus kehilangan ribuan kilo ikan dan udang peliharaan akibat terbawa banjir.

Sementara itu, Kepala Pekon (desa) Gunung Doh, Muzakir menuturkan musibah banjir ini merupakan banjir yang terbesar dan terluas. Banjir ini merendam sawah padi dan sawah jagung milik warga. 

"Kalau korban jiwa tidak ada, tapi hanya merendam sawah jagung milik warga. Kejadian banjir ini merupakan banjir yang terbesar dan terluas," kata Muzakir, Sabtu (15/10/2022). 

Muzakir pun meminta pemerintah setempat segera menanggulangi banjir dengan membangun tanggul untuk menahan luapan air sungai Way Semuong. "Kita mengharapkan dari pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk secepatnya menangani masalah penanggulan di pinggir kali Way Semuong," ungkapnya. (puj/wna)