Gelar adat di tabalkan oleh raja-raja pamusuk Hatabosi dimulai dari 'sidang' atau musyawah adat dirangkai dengan manortor adat Tapsel di Desa Tanjung Dolok.
Raja-raja pamusuk tersebut di antaranya raja pamusuk Haunatas Sutan Mangaraon, raja pamusuk Bonan Dolok Sutan Napatut, raja pamusuk Tanjung Rompa Baginda Parhimpunan, Raja Pamusuk Siranap Baginda Parsaulian, tambah Mantari Bondar Sutan Badia Raja Hadomuan.
Raja pamusuk Tanjung Rompa Baginda Parhimpunan mewakili raja pamusuk Hatabosi mengatakan "horja aek" Hatabosi, merupakan inisiatif raja-raja pamusuk (huta atau kampung-red) atas lancarnya pengairan (bondar) yang dikelola masyarakat adat Hatabosi untuk mengairi lahan-lahan pertanian sawah dan keperluan lainnya sejak seratusan tahun silam.
"Lancarnya pengairan Hatabosi tidak terlepas dari dedikasi serta tingginya perhatian Bupati Tapsel Dolly Putra Parlindungan Pasaribu termasuk ayahnya almarhum Panusunan Pasaribu," ungkapnya.
"Kiranya penabalan gelar adat ini dapat menjadi motivasi dan menjadi penyemangat Bupati Dolly Putra Parlindungan Pasaribu menyukseskan melanjutkan pembangunan Tapsel ke depan termasuk Hatabosi," ucap Parhimpunan yang disambut "horas..horas..horas" sejumlah tamu dan masyarakat yang hadir menyaksikan pemberian gelar "Tuongku Parlindungan Hatabosi".
Hadir dalam acara adat yang penuh makna dan sejarah ini di antaranya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Anggota DPR-RI Gus Irawan Pasaribu, BPK RI Baharuddin Aritonang, Walikota Sibolga Jamaludin Pohan, Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe dan sejumlah anggota DPRD lainnya.
Tampak juga Kepala Kejaksaan Negeri Tapsel Antoni Setiawan, pimpinan OPD, Mantan Sekda Tapsel Parulian Nasution, Ketua DPD IKAPSI Raja Parlindungan Pane, Ketua DPD KNPI Tapsel Azrul Aswat, Ketua DPD IPK Tapsel Zainal, Ketua PC GP Ansor Ahmad Rivai Purba, Ketua BKPRMI Tapsel Mansur Rambe, tokoh masyarakat, adat, dan agama.(dho/ppk)
Load more