Manigor juga mengungkapkan, kemunculan orangutan Tapanuli di kawasan hutan Kecamatan Sitahuis, terjadi September 2022 lalu. “Kalau setahu saya di Desa Mardame itu kemunculan orangutan Tapanuli pada bulan September itu ada, tapi udah dihalau juga. Tapi kita gak bisa memprediksi, apakah itu juga yang muncul. Kecuali kalau ada ditangkap, ini kan dihalau,” katanya.
Dengan kemunculan orangutan Tapanuli, BKSDA mengimbau masyarakat agar tidak menangkap, melukai serta tidak membunuhnya. “Kita juga menghindari menangkap. Jadi tim kita mengimbau masyarakat agar jangan melukai atau membunuh, kalau memang ada situasi yang merusak tanaman agar segera melaporkan ke kita, dan sejauh ini tidak ada laporan dari tim kita di sana, belum ada istilahnya keluhan masyarakat akibat kemunculannya,” ungkap Manigor.
Hal senada juga disampaikan oleh Camat Sitahuis, Johny Anry Sinaga terkait fenomena kemunculan orangutan Tapanuli di wilayah yang ia pimpin itu.
“Iya, sebulan lalu muncul orangutan di kawasan hutan di kawasan hutan Desa Kecamatan Sitahuis. Mungkin karena sekarang sedang musim durian, atau bagaimana sehingga muncul orangutan kita belum tahu pasti,” katanya.
Load more