Palembang - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan LRT Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan penumpang LRT Sumsel rata-rata 10 ribu penumpang perhari. Setidaknya bisa terealisasi pada 2023 mendatang.
Target ini dikeluarkan melihat minusnya penumpang LRT Palembang mencapai 200 an penumpang perhari.
Tercatat hingga Oktober 2022 jumlah penumpang yang dilayani oleh LRT Palembang mencapai 2,35 juta penumpang. Sepanjang Januari - 23 Oktober tahun ini, rata-rata baru 7.948 penumpang perhari. Masih minus 200-an penumpang.
Guna mengejar target tersebut, LRT Sumsel akan menyiapkan feeder tambahan.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS), Dedik Tri Istiantara mengatakan, pihaknya berencana menambah 5 feeder angkot lagi secara bertahap. Bahkan akan melakukan Investasi penambahan layanan yang akan dilakukan menggunakan dana dari LRT Sumsel.
"Kita sudah punya pendapatan, tahun ini Rp15 miliar. Investasi pada angkot kita siapkan Rp3 miliar, dengan harapan masyarakat lebih mudah naik LRT,"
Beberapa penambahan feeder, akan dilakukan pada rute Stasiun Asrama Haji-Talang Betutu, Stasiun RSUD Siti Fatimah Azzahra-Sukawinatan, Stasiun Jakabaring-Komplek OPI dan beberapa lagi masih tahap penjajakan. "Untuk rute Stasiun RSUD-Sukawinatan akan launching minggu depan," tambahnya.
Ia menyebut, dari sejumpah rute itu, masih bisa dikembangkan integrasinya. Dari lima rute yang direncanakan itu, pihaknya akan menyiapkan lima angkot dari investasi yang disiapkan atau sebanyak 25 unit. Untuk operasionalnya, akan diserahkan pada operator dengan pembayaran Rp6 ribu per kilometernya. "Kira-kira sehari mereka bisa dapat Rp600 ribu lebih," Ujarnya.
Saat ini, kendaraan yang terintegrasi dengan LRT sebanyak 34 unit. Diharapkan, dengan pertambahan rute nanti bisa menjadi 57 unit, bahkan lebih. Pada 2023, pihaknya juga berharap masyarakat siap dengan penggunaan kartu elektronik.
"Tahun depan kita harapkan pengguna LRT sudah pakai kartu elektronik, sehingga tarif ini bisa terintegrasi agar lebih terjangkau," bebernya.
Meningkatkan penggunaan kartu elektronik, pihaknya terus mengadakan promo kartu berlangganan. Pada Oktober ini, bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda, akan di-launching Kartu Pemuda yang dijual Rp25 ribu (nol Rupiah) atau dengan Rp40 ribu bisa naik sepuasnya selama sebulan. Dalam promo itu, pemegang kartu Merdeka dan ASN juga bisa naik sepuasnya dengan aktivasi biaya Rp30 ribu.
"Untuk Kartu Pelajar tetap Rp25 ribu sebulan naik sepuasnya dan berlaku tiga tahun," jelasnya.
Menurutnya, dengan penggunaan kartu elektronik itu, pihaknya akan miliki big data, sehingga tahu pemegang kartu tersebut berapa kali naik LRT. Selain itu, mereka juga akan terinformasikan ketika ada promo berlangganan.(gka/mii)
Load more