Medan, Sumut - Sederet kasus kejahatan jalanan, mulai dari bentrok, pembegalan dengan menggunakan senjata tajam dan cara mematikan lainnya masih marak terjadi dan sangat meresahkan warga Kota Medan. Parahnya, anak-anak yang masih usia pelajar sekolah lah yang diamankan petugas Polisi menjadi pelakunya. Senjata tajam, tiga samurai dan satu besi gear bekas dari sepeda motor ikut diamankan, berikut satu unit sepeda motor hasil kejahatan.
Masihkah hal ini belum direspon atau disikapi pemerintah untuk segera menghentikannya? Atau, menunggu lebih banyak lagi anak-anak sekolah terpapar dan menjadi pengikut meski dampaknya sangat merugikan bagi pelajar itu sendiri. Ada sanksi, pemecatan dari sekolah.
Kondisi nyata ini terkuak pada saat 22 orang pelajar SMA dari berbagai sekolah yang ada di Kota Medan diamankan dan diproses. Keseluruhannya diamankan terkait aksi perampasan dua unit sepeda motor di Jalan Ringroad, Medan Sunggal dan terekam kamera CCTV. Bahkan hasil rampasan dua unit sepeda motor telah dijual ke penadah.
Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha dan jajaran bergerak cepat menangani kasus ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelajar yang tergabung dalam geng Sarang Tawon itu diamankan berikut tiga senjata tajam dan satu besi bekas gear sepeda motor dan mencari stick baseball yang digunakan saat kejadian.
"Adek-adek kita ini adalah generasi penerus ke depannya. Harus dikawal, diarahkan jangan sampai salah dan menjadi penyesalan. Kata penyesalan ini bukan hanya beban orang tuanya saja, kita juga ada beban. Karena tupoksi saya sebagai anggota Polri dan abg sekalian di media ada kaitannya untuk pembenahan mereka. Adek-adek ini seharusnya kan menimba ilmu pendidikan di bangku sekolah untuk masa depannya. Bukan melakukan hal perbuatan yang melanggar hukum," ujar Chandra.
Load more