Tapanuli Utara, Sumatera Utara – Viral tumpukan bantuan berupa material bangunan untuk korban gempa di Gedung Nasional Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diduga tidak disalurkan sebulan pascagempa.
“Tak diserahkan kepada masyarakat, bantuan korban kemanusiaan korban gempa Taput ditelantarkan di gedung nasional Tarutung padahal sebulan sudah gempa berlalu. Saat warga mendesak agar bantuan diberikan, malah salah seorang kadis tantang si warga,” tulis Alain dikutip tvonenews.com, Kamis (3/11/2022).
Tak sedikit netizen khususnya warga Kabupaten Tapanuli Utara prihatin setelah mengetahui hal tersebut.
“Waduhh.....Jika itu memang betul Betapa Bobroknya Sistem pemerintahan di kabupaten. Sanggup menari nari diatas Penderitaan Orang Lain. Orang yang lebih berhak lah yg seharusnya menerima yakni korban terdampak Gempa. Sudah tidak takut dgn Hukum di Negara apalagi Hukuman Kutuk keturunan. Menghalalkan segala Cara,” mengutip komentar akun Benhard Charles Tobing di kolom komentar.
Dilihat dalam unggahan tersebut, ada ratusan zak semen menumpuk tersusun di dalam Gedung Nasional Tarutung. Ada juga material kayu dan lainnya, termasuk ribuan batu bata di dalam dan luar gedung.
Menanggapi hal itu, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan yang dikonfirmasi tvonenews.com melalui pesan WhatsApp mengatakan akan mengecek kebenarannya. “Kita cek,” jawab Nikson Nababan singkat.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, Bonggas Pasaribu membantah bahwa bantuan untuk korban gempa itu ditelantarkan. “Bantuan itu baru datang, bukan ditelantarkan, dan segera didistribusikan,” tukasnya.
Untuk diingat kembali, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,8 pada 1 Oktober 2022 lalu. Ribuan rumah warga, tempat ibadah, kantor pemerintah serta fasilitas umum lainnya rusak parah, sedang dan rusak ringan. (ssg/wna)
Load more