Selain nyalanya air yang hanya kurun waktu singkat, hal ini diperparah dengan tagihan air yang justru melonjak.
Biasanya ia hanya membayar sekitar Rp40 ribu per bulan, kini tagihannya mencapai Rp100.000 per bulan.
"Gimana lah kondisi kami ini, sangat memprihatinkan, apalagi saya punya anak bayi. Berkali-kali kami didatangi petugas mau ngecek air, tapi nggak pernah selesai permasalahannya," jelas Yuni.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat menemui massa menyampaikan, pihaknya sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu.
Pasalnya, kondisi pipa saluran air di Batam telah mengkhawatirkan karena berusia 25 tahun.
Pertama Rudi sedang mengupayakan perbaikan dan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.
Untuk perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan, sedangkan untuk penambahan WTP memakan waktu hingga delapan bulan.
Load more