Aceh Tengah, Aceh - Diduga akibat diguyur hujan lebat, Rumah Sakit Regional Aceh Tengah ambruk. Diketahui pembangunan rumah sakit itu menghabiskan uang daerah sebesar Rp152,9 miliar.
Sukardi warga sekitar rumah sakit regional mengatakan, rumah sakit tersebut telah dibangun selama 9 tahun, namun hingga kini belum difungsikan.
"Kalau di lihat dari kondisi fisik bangunan memang tidak layak, karena banyak yang sudah rusak, padahal rumah sakit ini belum digunakan," kata Sukardi, Selasa (8/11/2022).
Sukardi mengatakan agar penegak hukum untuk segera melakukan audit terhadap pembangun rumah sakit regional yang telah dinanti oleh warga sekitar.
"Ini sebenarnya rumah sakit impian warga dataran tinggi gayo, seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara, namun mimpi untuk memiliki rumah sakit pupus sudah," kata dia.
Ambruknya Rumah Sakit Regional tersebut menurut pekerja yang bertugas membangun rumah sakit diakibatkan oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah Aceh Tengah.
Irwandi, salah satu pekerja pembangunan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah, menyebutkan ambruknya gedung tersebut terjadi saat hujan lebat.
"Ambruknya gedung Unit Gawat Darurat (UGD) ini terjadi pada saat hujan lebat mengguyur Aceh Tengah, dan sekarang dalam penyelidikan pihak penegak hukum," ucapnya.
Irwandi juga menjelaskan, untuk saat ini pihak nya sedang menunggu perintah dari pimpinan perusahaan yang memegang tender.
"Sementara kami tidak bekerja, karena sedang dalam penyidikan penegak hukum, selain itu belum ada intruksi dari pimpinan proyek," ucapnya.
Muhammad MTA juru bicara Pemerintah Aceh menjelaskan, pembangunan RS Regional Aceh Tengah dimulai pada tahun 2016 hingga saat ini, dan telah menelan anggaran dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Aceh (APBA). Ia mengatakan pembangunan Rumah Sakit Regonal tersebut digarap oleh PT Samson Berata Karya.
"Pembangunan RS Regional di mulai tahun 2016 dengan rincian anggaran sedikitnya Rp 152,9 miliar," pungkasnya. (kha/ito)
Load more