Mandailing Natal, Sumatera Utara - Gaji 1836 guru honorer di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara akhirnya "cair” (dibayarkan) setelah tujuh bulan para guru honorer tidak pernah gajian. Keterlambatan pembayaran gaji akibat gaji honorer baru ditampung pada APBD Perubahan yang baru disahkan bulan Oktober lalu.
Wajah sumringah terlihat mengiasi wajah seorang guru honorer yang baru saja keluar dari Bank Daerah di kota Panyabungan Madina.
Rasa bahagia tergambar jelas di wajah Bida Sari, seorang guru honorer di SDN 058 Sayur Matua. Betapa tidak, setelah lebih tujuh bulan tidak pernah menerima honor, pada Rabu pagi (9/11/2022) saat dicek, tiba-tiba rekeningnya sudah bengkak, gaji selama tujuh bulan langsung cair sekaligus.
"Alhamdulillah, Alhamdulillah Robbilalamin, sudah cair semua pak, waduh lapang sekali. Yang pasti kebutuhan selama ini bisa tertutupi. Memang positifnya selama beberapa bulan ini menjadi berhemat sehingga sisanya bisa menjadi tabungan,” ungkap Bida Sari tanpa merinci angkanya.
Para guru honorer di lingkungan Dinas Pendidikan Madina terakhir kali menerima gaji bulan Maret lalu.
Data Dinas Pendidikan Madina terdapat guru honorer TKS (Tenaga Suka Rela) sebanyak 1836 orang. Terdiri dari guru TK 31 orang, guru SD 1089 orang dan guru SMP sebanyak 716 orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan Madina, Dollar Aprianto Siregar, menjawab keterlambatan pembayaran gaji tersebut, membantah adanya kesengajaan atau pengendapan dana. Menurut Dollar Aprianto Siregar, keterlambatan tersebut karena masalah teknis penganggaran awal tahun.
"Kekurangan gaji guru honorer pada APBD 2022 yang disahkan pada akhir 2021 lalu. Gaji guru honorer ini baru dilakukan perbaikan dan dtampung pada Perubahan APBD 2022 yang baru disahkan akhir Oktober 2022 lalu dan secepatnya kita proses dan dicairkan,” terang Kadis Pendidikan Madina.
Dollar Aprianto Siregar menambahkan, semua gaji honorer dibayarkan serentak. Jika ada kendala untuk segera melaporkannya ke Dinas Pendidikan Madina.
"Gaji mereka ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru, jika ada kendala, mungkin rekeningnya mati akibat terlalu lama kosong, supaya segera melaporkan diri ke dinas karena rekening yang sudah non aktif tidak akan menerima uang masuk pada rekening guru bersangkutan,” terang Kadis yang akrab disapa Dollar tersebut.
Dollar menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap kendala guru tersebut. Namun Dollar tetap memberi semangat kepada guru honorer untuk tetap semangat dalam menjalankan tugasnya.
"Tentunya kita berharap ini menambah semangat para guru kita untuk menjalankan tugas. Mari sama sama memberikan dedikasi dan pengabdian terbaik untuk anak kita dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” pungkas Dollar Aprianto Siregar.(RSR/LNO)
Load more