Medan, Sumatera Utara - Bencana banjir yang terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten/Kota Sumatera Utara, sejak seminggu terakhir, membuat pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara dan para relawan, justru kesulitan dalam menghadapi penanganan darurat kebencanaan, terkhusus untuk penyaluran bantuan kepada para korban banjir, sehingga perlunya peran dunia usaha untuk diikutsertakan dalam penanganan musibah ke depannya.
Ketua Komunitas Siaga Bencana (Kogana) Sumut Benny Yudi Purnama mengatakan, mengevaluasi dari bencana banjir yang terjadi pada Jumat (18/11/2022) hingga Sabtu 19/11/2022) kemarin khususnya dikota Medan, Benny selaku relawan kemanusiaan yang terjun langsung ke lokasi banjir, menyimpulkan perlunya adanya peran dunia usaha untuk berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah di kabupaten/kota ke depannya.
“Saya selaku relawan kemarin terjun kebeberapa titik lokasi banjir dikota Medan, bersama BPBD Medan, justru saya melihat peran mereka (BPBD) sangat kewalahan dalam penanganan banjir, akan tetapi adanya bantuan dari kalangan relawan peduli dan tanggap bencana dalam Komunitas Siaga Bencana Provinsi Sumatera Utara, yang ikut berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan, secara perlahan penanganan kepada korban banjir dapat diselesaikan, di antaranya membantu penyaluran seperti, makanan, minuman, pakaian dan bantuan sosial lainnya,” kata Benny, Senin (21/11/2022) kepada tvonenews.com di Medan.
Ketua Komunitas Siaga Bencana Sumut itu, menambahkan, ketika mempelajari saat bencana banjir terjadi, masyarakat justru sangat banyak membutuhkan bantuan dari segala pihak, tidak hanya dari pemerintah saja akan tetapi perlunya dunia usaha untuk wajib diikutsertakan dalam penanganan musibah.
“Mempelajari dan melihat pada bencana banjir di Medan, selama dua hari berturut kemarin, peran pemerintah melalui BPBD Medan dan segenap relawan kemanusian dalam membantu para korban banjir cukup tinggi, akan tetapi disayangkan keterkaitan dunia usaha saat ini belum maksimal untuk terlihat keterlibatannya dan dunia usaha harus peduli bencana,” ucapnya.
Tambah Benny, langkah satu komando ini tertuju agar penanganan bencana di wilayah Sumatera Utara, mulai dari musibah banjir, longsor, gempa bumi dan lainnya, dapat segera terselesaikan dengan cepat dan baik, sehingga masyarakat yang menjadi korban mendapatkan hak haknya sebagai warga negara Indonesia.
“Para dunia usaha, yang saya ketahui tentunya ada CSR-nya. Ya mengharapkan CSR untuk kebencanaan itu terpisahkan, memiliki forum tersendiri yang mana memiliki kepemahaman dalam kebencanaan ke depannya, disayangkan untuk kebencanaan hanya disisihkan sedikit saja melalui forum tanggung jawab sosial,” ucap tegas, Ketua Kogana Sumut.
“Ada enam puluh delapan organisasi relawan saya (Benny) kumpulkan, pada saat ini relawan yang memiliki kemampuan untuk logistik, kesehatan dan itu harus diapresiasi oleh pemerintah,” tutup Benny.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan. Banjir yang melanda kota Medan disebabkan hujan intensitas tinggi dan hujan daerah pegunungan sejak Jumat (18/11/2022) sore, sampai Ssabtu (19/11/2022) pagi. Berikut enam belas Kelurahan dan Sembilan Kecamatan terdampak banjir di wilayah kota medan.
16 Kelurahan:
1. Kelurahan Cinta Damai
2. Kelurahan Sei Sikambing C II
3. Kelurahan Tanjung Gusta
4. Kelurahan Beringin
5. Kelurahan Aur
6. Kelurahan Sei mati
7. Kelurahan Hamdan
8. Kelurahan Pangkalan Mansyur
9. Kelurahan Gedung Johor
10. Kelurahan Kwala Bekala
11. Kelurahan Sunggal
12. Kelurahan Tanjung Rejo
13. Kelurahan Suka Damai
14. Kelurahan Petisah Tengah
15. Kelurahan Sei Putih Barat
16. Kelurahan Kwala Babura Batua
9 Kecamatan:
1. Kecamatan Medan Helvetia
2. Kecamatan Medan Selayang
3. Kecamatan Medan maimun
4. Kecamatan Medan Johor
5. Kecamatan Medan Sunggal
6. Kecamatan medan Polonia
7. Kecamatan Medan Petisah
8. Kecamatan Medan Baru
9. Kecamatan Medan Barat.
(Zul/Nof)
Load more