Akibat banjir tersebut pun, Arta mengatakan, warga tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, dan anak-anak pun tak bisa pergi ke sekolah akibat banjir yang cukup parah.
“Kami menagih janji walikota yang pernah berjanji akan membenahi dan mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi. Anak kami pun sekarang sudah gak sekolah dan suami kami gak kerja karena banjir ini," pungkasnya.
Arta menuturkan, selama tiga hari banjir melanda pemukiman mereka, pemerintah baik dari kecamatan dan Pemko Medan belum ada memberikan bantuan.
“Pemerintah baik dari kecamatan dan Pemko Medan belum ada memberikan bantuan. kepada masyarakat, yang di mana masyarakat pun mengalami kesulitan untuk memasak makanan,” bebernya.
Dia berharap, agar pemerintah memberikan perhatian kepada masyarakat Perumahan TKBM dalam mengatasi banjir dan memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan, karena beberapa warga mulai terserang penyakit seperti demam.
"Kami harap pemerintah perhatian sama kami warga komplek TKBM dalam permasalahan banjir ini, dan juga bantu kami karena sudah kesulitan untuk makan. Dan butuh obat juga sudah beberapa warga yang demam sejak banjir ini,” tegasnya.
Sebelumnya dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, banjir yang melanda kota Medan disebabkan hujan intensitas tinggi dan hujan daerah pegunungan sejak Jumat (18/11/2022) sore, sampai Sabtu (19/11/2022) pagi. Berikut 16 kelurahan dan sembilan kecamatan terdampak banjir di wilayah Kota Medan.
Load more