Langkat, Sumatera Utara - Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, sekitar pukul 18.10 WIB merilis 8 kecamatan yang terdampak cuaca buruk yang terjadi pasca curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Langkat dalam beberapa hari terakhir, diantaranya di Kecamatan Tanjung Pura, Kecamatan Hinai, Kecamatan Stabat, Kecamatan Secanggang, Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Padang Tualang dan Kecamatan Sei Bingei, Senin (21/11/2022).
5 kecamatan di antaranya terdampak banjir dan merendam sekitar 1.128 KK dengan ketinggian bervariasi, sementara 3 Kecamatan terdampak longsor dan abrasi di jembatan penghubung.
Data yang dikeluarkan BPBD Kabupaten Langkat adalah :
1. Kecamatan Tanjung Pura,
Saat ini air masih menggenangi pemukiman masyarakat serta menggenangi kebun dan persawahan. Ketinggian air bervariasi antara 10-50 cm.
2. Kecamatan Hinai yang merendam rumah warga di :
a. Desa Cempa rumah warga yang terdampak genangan air sebanyak 180 KK.
b. Desa Muka Paya yang terdampak air tergenang sebanyak 30 KK.
Tinggi air bervariasi antara 20-90 cm yang disebabkan karena hujan dari sore hingga malam hari dan menggenangi rumah warga.
3. Kecamatan Stabat, terdampak banjir antara lain
a. Desa Pantai Gemi sebanyak 120 KK.
b. Desa Karang Rejo sebanyak 100 KK.
c. Desa Mangga sebanyak 17 KK.
d. Desa Kwala Begumit sebanyak 170 KK
e. Desa Banyu Mas sebanyak 72 KK.
Total masyarakat yang terdampak sebanyak 459 KK yang disebabkan karena curah hujan dengan intensitas lebat dan durasi waktu panjang, menyebabkan genangan air di pemukiman warga dan juga berdampak ada rumah warga rusak terkena arus banjir. Warga yang terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat atau saudara terdekat.
4. Kecamatan Secanggang, terdampak banjir di :
a. Desa Karang Gading sebanyak 125 KK.
b. Desa Perkotaan sebanyak 110 KK.
c. Desa Karang Anyar sebanyak 70 KK.
d. Desa Kepala Sungai sebanyak 80 KK.
Total masyarakat yang terdampak banjir sebanyak 385 KK.
tttttttttttttttttt5. Kecamatan Sei Lepan yang terdampak banjir adalah
a. Desa Harapan Baru sebanyak 98 KK.
b. Desa Lama Baru sebanyak 30 KK dan terdapat 3 titi yang terputus akibat banjir.
Total masyarakat yang terdampak sebanyak 128 KK.
6. Kecamatan Padang Tualang, terdampak di Desa Kuala Besilam sebanyak 2 rumah terkena longsor tebing. Masyarakat yang terdampak mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga.
7. Kecamatan Sei Bingei, terdampak Desa Purwo Binangun yaitu sebuah titi penghubung antar desa hampir putus.
8. Kecamatan Kuala, terdampak pada Kelurahan Pekan Kuala yaitu abrasi tebing dekat jembatan yang melintang di Sungai Gumit.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Langkat, Irwan Syahri mengatakan akibat hujan dengan intensitas lebat dengan durasi waktu yang lama pada hari Minggu (20/11/2022) menyebabkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Langkat meningkat dan menggenangi pemukiman warga.
"Ada beberapa sungai yang meluap akibat intensitas hujan yang cukup tinggi mulai dari hari Minggu sore hingga Senin dini hari, sehingga ada yang terdampak banjir, longsor dinding tebing dan menimpa rumah warga serta abrasi dinding sungai dan mengancam jabatan putus," ucap Kalaksa BPBD Kabupaten Langkat kepada awak media.
Irwan Syahri juga menjelaskan ada beberapa langkah yang sudah diambil di antaranya berkoordinasi dengan sejumlah pihak serta melaksanakan posko siaga di kantor BPBD Kabupaten Langkat sambil memonitor prakiraan cuaca dari BMKG.
"Ada beberapa langkah yang sudah diambil dalam penanganan cuaca buruk, seperti berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa serta Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan obat-obatan serta sejumlah langkah lainnya terkait cuaca buruk yang terjadi," jelas Irwan Syahri.
Diharapkan curah hujan tidak kembali turun, agar air banjir bisa cepat surut dan warga bisa beraktifitas seperti biasanya. (THT/LNO).
Load more